Kesadaran Masyarakat untuk Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Kian Meningkat

Kesadaran Masyarakat untuk Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan Kian Meningkat
Relawan bersama warga mengumpulkan dan menimbang sampah anorganik yang akan disetor ke Bank Sampah Bumi Hijau di Balai Kaum, Perumahan Cluster Verina, Tangerang Selatan, Minggu (5/2/2024).(MI/RAMDANI)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melihat adanya indikasi positif terhadap peningkatan kesadaran dan perubahan perilaku green lifestyle. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati, anak-anak muda saat ini banyak yang melakukan kegiatan sehari-hari denga gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. 

“Rasanya ana muda lebih aware terhadap hal itu daripada generasi tua. Kita harapkan karena mereka adalah masa depan Indonesia, maka bisa membawa Indonesia menjadi Indonesia yang lebih bersih” kata Vivien adalam acara Apresiasi Pelaksanan Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen, Senin (7/10). 

Menurut dia, saat ini sudah ada konsistensi perubahan perilaku di masayarakat terkait dengan pengurangan sampah. Sebanyak 91% masyarakat sudah menggunakan tas pengganti kantong plastik, 94% sudah menyadari sampah plastik penyebab pencemaran lingkungan dan 98% masyarakat merasakan lingkungan sudah tidak nyaman dipenuhi dengan sampah plastik. Selain itu 99% masyarakat juga merasa khawatir bahwa timbunan sampah plastik dapat menyebabkan banjir. 

Cek Artikel:  Rektor Uhamka Tegaskan bahwa saat Berada Era Ketidakpastian, Penemuan Kurikulum Hal Mutlak

Eksispun, dalam hal pengurangan plastik, hingga Agustus 2024 sudah ada 2 provinsi, 45 kota dan 67 kabupaten yang telah mengeluarkan kebijakan daerah terkait pelarangan dan atau pembatasan platik sekali pakai. 

“Itu salah satu upaya bangaimana kita mengatasi persoalan sampah plastik. Dan hal ini tentu harus diupayakan bersama, mulai dari pemerintah, masyarakat, bank sampah, perusahaan, hingga daerah,” pungkas dia. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai