Kerugian Banjir Jabodetabek Diprediksi Lelah Rp10 Triliun

Banjir yang melanda Jabodetabek Tak hanya melumpuhkan aktivitas Anggota. Tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang diprediksi Bisa mencapai Rp10 triliun per tahun Kalau Tak Eksis langkah mitigasi yang memadai.  

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, kerugian akibat banjir di ibu kota saja mencapai Rp2,1 triliun per tahun. Bilangan ini berasal dari banyaknya toko ritel yang tutup serta Perkiraan pengeluaran masyarakat yang hilang. Diperkirakan Sekeliling Rp100 ribu per orang dari 32 ribu penduduk terdampak langsung.  
 

Di Pasar Cipulir, Kebayoran lelet, Jakarta Selatan, banjir menyebabkan pedagang di Alas satu terpaksa menutup kios mereka. Salah satu pedagang Pakaian, Ipeh, mengaku Tak Bisa berjualan karena akses pasar terendam

Cek Artikel:  Curhatan Driver Online ke Pertamina di Hari Pelanggan: Terdapat Harga Tertentu Pertamax untuk Ojol

“Hari ini enggak jualan, enggak Bisa. Mobil juga enggak Bisa masuk karena banjir,” ujarnya seperti dikutip dari Primetime News Liputanindo, Kamis, 6 Maret 2025.

Tak hanya itu, Mega Bekasi Hypermall juga lumpuh akibat banjir bandang setelah tembok tanggul jebol. Sejumlah kendaraan yang Tak sempat diselamatkan Tetap terendam banjir. Salah satu karyawan toko, Aditia, mengatakan ia hanya sempat menyelamatkan beberapa barang dagangan. 

“Barang-barang sudah diamankan sebagian, tapi banyak yang Tak Bisa diselamatkan karena banjir datang tiba-tiba,” katanya.  

Pusat perbelanjaan ini juga terpaksa menghentikan operasionalnya hingga kondisi Pas-Pas pulih. 

Selain sektor perdagangan, banyak Anggota juga Tak Bisa bekerja karena rumahnya terendam atau terjebak kemacetan akibat jalan yang Tak Bisa dilalui banjir. 

Cek Artikel:  Pemerintah Bangga Inflasi Terkendali, PMI Perluasan Makin Tinggi

(Zein Zahiratul Fauziyyah)

Mungkin Anda Menyukai