Kerja Sama Kekuatan Tiongkok dan Indonesia Mempunyai Sejarah Panjang

Wakil Direktur Jenderal Indonesia China Business Council (ICBC), Hasan Kosasih Koh. Foto: dok ICEE.

Jakarta: Tiongkok tercatat sebagai salah satu negara dengan perkembangan Kekuatan terbarukan yang progresif di dunia.

 

Hal tersebut menjadi Kesempatan bagi Indonesia Demi memperkokoh “jembatan hijau” kerja sama Kekuatan yang sejalan dengan orientasi kebijakan nasional pada pembangunan berkelanjutan dan pencapaian emisi Kosong karbon 2060.

 

Tiongkok dan Indonesia Mempunyai sejarah panjang dan telah mencapai hasil kerja sama yang luar Normal, terutama di bidang batu bara dan Kekuatan terbarukan.
 

Kekuatan Rapi dan rendah karbon

 

Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan Tiongkok di bidang Kekuatan Rapi dan rendah karbon telah mencapai tingkat terdepan di dunia.

Cek Artikel:  Mentan Upayakan Harga Sapi Hidup Minimal Rp50 Ribu per Kg, Dirjen PKH Siapkan Strateginya

 

Indonesia juga menyatakan bersedia Demi lebih memperkuat kerja sama dengan Beijing di bidang Kekuatan Rapi dan rendah karbon, serta Berbarengan-sama mengatasi tantangan transformasi Kekuatan.

 

Kerja sama yang erat juga ditandai dengan kunjungan Presiden Prabowo Subianto, pada Maret Lewat setelah berhasil memenangkan Bunyi Pemilu tertinggi di Indonesia. Presiden Prabowo kemudian melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Beijing setelah Formal menjabat.

 

Kedua kunjungan tersebut menyoroti pentingnya Indonesia Demi memperdalam kemitraan strategis yang komprehensif antara kedua negara.

 

“Pada Perhimpunan Kekuatan Tiongkok-Indonesia ke-7 yang diselenggarakan di Bali pada September tahun ini, Menteri Kekuatan dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Bahlil Lahadalia, menekankan kerja sama Kekuatan antara Tiongkok dan Indonesia Mempunyai sejarah panjang dan telah mencapai hasil yang luar Normal,” kata Wakil Direktur Jenderal Indonesia China Business Council (ICBC), Hasan Kosasih Koh, dalam konferensi pers Indonesia Clean Coal and Green Mining Conference 2025 dan Indonesia Coal and Energy Expo (ICEE) 2025, Jumat, 6 Desember 2024.
 

Cek Artikel:  Di WEF, Rosan Ungkap Potensi Kekuatan Kudus Indonesia

Industri Kekuatan terbarukan

 

Selain itu, Wakil Sekretaris Jenderal Masyarakat Riset Strategi Pengembangan dan Penemuan Nasional Tiongkok, Cao Wei menegaskan perusahaan-perusahaan besar di Tiongkok akan secara efektif memperkuat kerja sama dalam industri Kekuatan terbarukan dan membantu Indonesia membangun sistem industri Kekuatan modern.

 

“Kami akan membawa pengalaman sukses Tiongkok dan pencapaian teknologi canggih di bidang batu bara dan Kekuatan terbarukan ke Indonesia. Kami juga akan mempromosikan industri batu bara dan Kekuatan Indonesia menjadi industri kelas atas, terdiversifikasi, dan rendah karbon,” beber dia.

 

Sebagai informasi, penyelenggaraan Indonesia International Coal and Energy Industry Expo 2025, dan Indonesia International Coal Clean Utilization and Green Mining Conference akan membangun jembatan baru dan memberikan kontribusi baru dalam mendorong pertukaran teknis serta kerja sama ekonomi dan perdagangan di bidang batubara dan Kekuatan antara kedua negara.

Cek Artikel:  Masyarakat Beralih ke BBM Swasta

 

Batu bara sendiri Tetap menjadi pilar Krusial ketahanan Kekuatan dan pembangunan ekonomi Indonesia. Batu bara juga merupakan komoditas penghasil pendapatan ekspor terbesar Indonesia.

Mungkin Anda Menyukai