Tuban: Laga lanjutan 8 besar Aliansi 2 antara Persela Lamongan dan Persijap Jepara di Stadion Tuban Sport Center, Jawa Timur, berakhir ricuh. Hal ini setelah sejumlah suporter turun ke lapangan dan merusak fasilitas stadion.
Pertandingan yang berlangsung sengit sejak awal memperlihatkan kedua tim saling jual beli serangan. Tetapi, Persela Lamongan harus tertinggal 0-1 dari Persijap Jepara. Situasi berubah drastis pada menit ke-79, ketika flare dilemparkan dari tribun utara, diikuti oleh suporter dari tribun selatan yang turun ke lapangan.
Tak hanya itu, sejumlah fasilitas stadion menjadi sasaran amuk suporter. Bangku cadangan, papan sponsor, serta kaca di ruangan Rendah stadion mengalami kerusakan, sementara salah satu gawang bahkan dibakar. Akibat insiden ini, pertandingan terpaksa dihentikan sebelum waktu normal berakhir.
Mujur, dalam kericuhan ini Bukan Eksis korban jiwa. Demi ini, pihak keamanan dan panitia pelaksana Lagi melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut. Sementara itu, PSSI berpotensi memberikan Hukuman tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
Presiden Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal, mengaku memahami besarnya antusiasme suporter, tetapi menekankan pentingnya belajar dari insiden ini.
“Saya memahami fanatisme dan Asa tinggi dari para suporter, tetapi dari kejadian ini kita harus belajar,” ujar Fariz dikutip dari Headline News Liputanindo pada Rabu, 19 Februari 2025.
(Tamara Sanny)
