Kerabat Jamaah Haji yang Hilang Panik, Mulai Sebar Informasi di Facebook hingga Telusuri Rumah Sakit

Liputanindo.id – Member keluarga dari jamaah haji yang hilang mulai mencari keberadaan mereka setelah Kematian melonjak melewati Nomor 900 jiwa. Anggota Mesir yang tewas bahkan meningkat menjadi 600 jiwa.

Sekeliling 1,8 juta orang dari seluruh dunia, banyak yang berusia lanjut dan lemah, mengambil bagian dalam ibadah haji yang berlangsung selama berhari-hari. Sebagian besar di luar ruangan, yang diadakan tahun ini selama musim panas di Saudi.

Kerabatnya menjelajahi rumah sakit dan mencari Berita secara online, khawatir akan hal terburuk setelah suhu mencapai 51,8 derajat Celsius di Mekkah, kota paling Kudus umat Islam, pada hari Senin.

Seorang diplomat Arab mengatakan bahwa Kematian di antara Anggota Mesir saja telah melonjak menjadi setidaknya 600 orang, dari lebih dari 300 orang pada hari sebelumnya, sebagian besar disebabkan oleh panas ekstrem.

Nomor tersebut menjadikan total korban tewas yang dilaporkan sejauh ini menjadi 922 orang, berdasarkan data yang dirilis oleh beberapa negara.

Mabrouka binti Salem Shushana dari Tunisia, berusia awal 70-an, telah hilang sejak puncak ibadah haji pada hari Sabtu di Gunung Arafat. Suaminya, Mohammed mengatakan bahwa istrinya Tak Mempunyai izin Formal haji sehingga Tak Dapat mengakses fasilitas ber-AC.

Cek Artikel:  Josep Borrell: Perang di Gaza Meluas ke Tepi Barat, Yarusalem, dan Lebanon

“Karena dia Tak terdaftar dan Tak Mempunyai izin haji Formal, dia Tak dapat mengakses fasilitas ber-AC yang memungkinkan jamaah Kepada mendinginkan diri,” kata Mohammed, dikutip AFP, Kamis (20/6/2024).

“Dia seorang Perempuan Sepuh. Dia lelah. Dia merasa kepanasan dan dia Tak punya tempat Kepada tidur. Saya mencarinya di Seluruh rumah sakit. Tiba Demi ini Saya belum Mengerti,” sambungnya.

Selain Shushana, Ghada Mahmoud Ahmed Dawood, seorang peziarah Asal Mesir juga belum ditemukan sejak Sabtu (15/6). Keluarga Ghada bahkan membagikan foto di laman Facebook demi mencari keberadaannya.

“Saya menerima telepon dari putrinya di Mesir yang meminta saya Kepada memasang postingan apa pun di Facebook yang dapat membantu melacak atau menemukannya,” kata seorang Mitra keluarga yang tinggal di Arab Saudi.

“Berita baiknya adalah Tiba Demi ini kami Tak menemukannya dalam daftar orang yang meninggal, sehingga memberi kami Cita-cita dia Lagi hidup,” sambungnya.

Cek Artikel:  Menlu AS: Iran, Lebanon dan Hizbullah Tak Mau Konflik Gaza Meluas

Selain di Mesir, korban jiwa juga telah dikonfirmasi di Yordania, Indonesia, Iran, Senegal, Tunisia, dan Kawasan otonomi Kurdistan di Irak, meskipun dalam banyak kasus pihak berwenang belum merinci penyebabnya.

Diplomat Arab kedua mengatakan bahwa para pejabat Yordania sedang mencari 20 jamaah yang hilang, meskipun 80 lainnya yang awalnya dilaporkan hilang kini berada di rumah sakit.

Seorang diplomat Asia mengatakan Terdapat Sekeliling 68 orang tewas dari India dan yang lainnya hilang.

“Terdapat yang (meninggal) karena Alasan alamiah dan kita banyak jemaah usia lanjut. Dan Terdapat juga yang karena kondisi cuaca, itu yang kita asumsikan,” tuturnya.

Arab Saudi belum memberikan informasi mengenai korban jiwa, meskipun melaporkan lebih dari 2.700 kasus kelelahan akibat panas pada hari Minggu saja.

Tahun Lewat lebih dari 200 jamaah dilaporkan meninggal, sebagian besar dari mereka berasal dari Indonesia.

Cek Artikel:  Pelaku Sabotase Jaringan Kereta Prancis Ditangkap, Kunci Akses ke Tempat Teknisi Jadi Bukti

Setiap tahunnya, puluhan ribu jamaah berusaha menunaikan ibadah haji melalui jalur yang Tak teratur karena mereka Tak Pandai membayar izin Formal yang seringkali mahal. Hal ini menjadi lebih mudah sejak tahun 2019 ketika Arab Saudi memperkenalkan visa pariwisata Lumrah.

Salah satu diplomat Arab mengatakan banyak Anggota Mesir yang tewas Tak terdaftar. Bahkan jamaah haji yang Mempunyai izin Formal pun Dapat terkena dampaknya, termasuk Houria Ahmad Abdallah Sharif, jamaah asal Mesir berusia 70 tahun yang hilang sejak Sabtu.

Setelah salat di Gunung Arafat, dia mengatakan kepada temannya bahwa dia Mau pergi ke Ruangan mandi Lumrah Kepada membersihkan abayanya, tapi dia Tak pernah kembali.

“Kami telah mencarinya dari pintu ke pintu dan kami belum menemukannya Tiba sekarang,” kata Mitra tersebut, yang juga berbicara tanpa mau disebutkan namanya.

“Kami Mengerti banyak orang yang Lagi mencari Member keluarga dan kerabatnya Tetapi mereka Tak menemukannya, atau Apabila mereka menemukannya, mereka menemukan mereka sudah meninggal,” tambah Mitra tersebut.

Mungkin Anda Menyukai