Kepulangan Kaum Palestina ke Gaza Membalikkan Peristiwa ’Nakba’

Kaum Palestina yang kembali ke Gaza. Foto: Anadolu

Gaza: Setidaknya 300 ribu Kaum Palestina kembali dari Gaza dari pengungsiannya akibat perang. Kembalinya Kaum Palestina ini seperti kebalikan peristiwa ‘Nakba’ ketika ratusan ribu Kaum Palestina diusir dari wilayahnya oleh Israel.

Keturunan Kaum Palestina yang diusir selama Nakba bereaksi terhadap ‘kepulangan pertama’ dalam sejarah Palestina. Ketika ribuan Kaum Palestina kembali ke rumah mereka banyak Kaum Palestina di pengungsian menggunakan media sosial minggu ini dengan reaksi mereka terhadap gambar-gambar kepulangan massal pertama Kaum Palestina sejak Nakba pada tahun 1948.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Sekeliling 650.000 orang terlantar di Jalur Gaza tengah dan selatan akan kembali ke rumah mereka di utara setelah 15 bulan perang Israel di daerah kantung itu.

Lebih dari 47.000 Kaum Palestina telah dibunuh oleh Laskar Israel di Gaza sejak Oktober 2023, dengan mayoritas adalah Perempuan dan anak-anak. Ribuan lainnya diyakini terkubur di Rendah reruntuhan bangunan yang dihancurkan oleh Israel.

Cek Artikel:  Hamas dan Israel Isyaratkan Maju ke Perundingan Gencatan Senjata Berikutnya

Video Kaum Palestina yang membanjiri Jalan al-Rashid -,yang melintasi koridor Netzarim ke arah utara daerah kantung,- telah beredar di Seluruh platform media sosial, dengan banyak orang mengomentari Maksud historis dari momen tersebut: “kepulangan pertama dalam sejarah Palestina ke tanah air,” tulis seseorang di X.

Banyak unggahan yang menggemakan sentimen bahwa kembalinya Kaum Palestina di Gaza adalah awal dari “pembalikan” Nakba (malapetaka), yang merujuk pada pembentukan Israel pada tahun 1948 dan pemindahan ratusan ribu Kaum Palestina oleh milisi Zionis.

Ratusan desa hancur, ribuan orang terbunuh, dan 80 persen penduduk Palestina diusir secara paksa dari Palestina yang bersejarah.

“Hari ini adalah langkah pertama dalam membalikkan pembersihan etnis Zionis yang dimulai pada tahun 1948 ketika Nakba dimulai. Kaum Palestina Tetap Mempunyai Hak Buat Kembali. Hari ini kami menunjukkan kepada dunia bagaimana kami akan melakukannya,” tulis dokter Palestina Ghassan Arang Sitta di X, seperti dikutip dari Middle East Eye, Selasa 28 Januari 2025.

Cek Artikel:  Sempat Dilaporkan Hilang 16 Tahun Lampau, Perempuan di Korsel Dibunuh Pacar Sendiri, Mayatnya Ditimbun Semen

Satu unggahan di X menunjukkan video sebuah keluarga yang memulai perjalanan pulang dengan Bahtera alih-alih berjalan kaki, yang oleh pengguna media sosial dibandingkan dengan gambar orang-orang yang melarikan diri dari rumah mereka di Palestina dengan Bahtera pada tahun 1948.

“1948: Kakek-nenek menaiki Bahtera menuju tempat yang Tak diketahui. 2025: Cucu-cucu menaiki Bahtera menuju pelabuhan Gaza,” tulis postingan itu.

Jurnalis Palestina Samaa Khullar mengunggah bahwa ia sedang memikirkan neneknya, yang sangat Mau kembali ke rumahnya di desa Tulkarm, karena ia menderita Alzheimer.

“Hari ini Eksis seorang Mitra yang mengatakan kepada saya bahwa mereka berharap kakek-nenek mereka Tetap hidup Buat Menonton orang-orang Gaza kembali ke rumah,” tutur Khullar.

“Saya Maju memikirkan para tetua kita yang mengungsi: apakah lebih Bagus mereka Tak pernah Menonton (atau memahami) genosida ini? Atau apakah momen ini akan lebih berarti Kalau mereka Eksis di Sekeliling? Saya Tak Paham jawabannya. Saya Percaya bahwa pembebasan akan terjadi dalam hidup saya, saya hanya berharap kepada Tuhan agar pembebasan itu juga terjadi pada orang Sepuh saya,” Terang Khullar.

Cek Artikel:  Turki Pantau Ketat Penahanan Mahasiswa Tufts University Rumeysa Ozturk

Jurnalis Palestina Lamban al-Arian juga mengenang neneknya, yang mengungsi dari Jaffa pada tahun 1948: “Pemandangan kepulangan di Gaza Utara hari ini Membikin saya menangis.”

Selain memikirkan mereka yang Tak pernah pulang kampung ke Palestina, banyak yang mengatakan bahwa momen ini telah menyalakan Asa bagi masa depan perjuangan Palestina.

“Video-video ini bukan hanya antitesis dari pengusiran seperti Nakba yang telah kita saksikan selama 15 bulan terakhir, tetapi seperti cuplikan masa depan,” tulis penyelenggara dan penulis Kota New York Jaylen Strong di X.

“Saya Tak sabar menunggu gambar-gambar yang akan muncul dari Palestina yang bebas dan merdeka. Ini akan menjadi salah satu hari paling gemilang dalam sejarah,” pungkas Strong.

Mungkin Anda Menyukai