KEPALA kebijakan Israel di Meta, yang merupakan mantan pejabat senior pemerintah Israel, menganjurkan raksasa media sosial itu Buat menyensor akun Instagram Grup pro-Palestina Students for Justice in Palestine (SJP). Demikian menurut laporan minggu ini oleh The Intercept.
Jordana Cutler, kepala kebijakan Israel dan diaspora Yahudi di Meta, menandai beberapa unggahan SJP di saluran eskalasi konten di Meta–yang Mempunyai Facebook, Instagram, dan WhatsApp–serta unggahan lain yang menentang posisi kebijakan luar negeri Israel.
Grup pro-Israel dan pemerintah Israel telah menargetkan Grup anti-Zionis seperti SJP serta Jewish Voice for Peace. Tuduhannya Yakni mereka bersimpati kepada Grup yang dianggap teroris dan mengobarkan dukungan Buat terorisme di kampus-kampus perguruan tinggi AS atas dukungan mereka terhadap Palestina di tengah perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Cutler bergabung dengan Meta pada 2016 setelah bertahun-tahun bekerja di pemerintahan Israel, termasuk bertugas di kedutaan Israel di Washington DC dan sebagai penasihat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Dalam wawancara tentang pekerjaannya, Cutler menyatakan bahwa ia bertindak sebagai penghubung antara Meta dan pemerintah Israel. Menurutnya, ia mewakili perspektif di dalam perusahaan.
Pada 2020, Jerusalem Post memuat profil Cutler yang menggambarkannya sebagai Perempuan kami di Facebook. Post mengatakan bahwa ia dipekerjakan Buat mewakili kepentingan Israel di jaringan sosial terbesar dan teraktif di dunia. (MEE/Z-2)
