Kendaraan yang Terkoneksi China dan Rusia akan Dilarang Dijual di Amerika Perkumpulan

Liputanindo.id – Departemen Perdagangan Amerika Perkumpulan (AS), Senin (23/9/2024) mengumumkan akan melarang penjualan kendaraan terkoneksi yang menggunakan teknologi China dan Rusia, dengan alasan risiko keamanan nasional.

Usulan regulasi tersebut merupakan salah satu pendekatan keras Presiden AS Joe Biden terhadap China dan dikeluarkan setelah adanya pengumuman pada bulan Februari lalu tentang penyelidikan terhadap risiko keamanan yang ditimbulkan teknologi China terkait mobil.

Perangkat elektronik kian terintegrasi ke mobil-mobil modern, yang dapat terhubung ke perangkat pribadi, kendaraan lain, infrastruktur dan produsen di Amerika Perkumpulan —termasuk mobil listrik dan mobil swakemudi.

Regulasi itu mencakup pelarangan perangkat lunak dan perangkat keras yang menghubungkan kendaraan ke dunia luar.

Cek Artikel:  Rayakan Kemerdekaan ke-79 RI, Wuling Hadirkan Promo Spesial Secara Nasional

“Akses berbahaya ke sistem ini dapat memungkinkan pihak asing mengakses dan mengumpulkan data kita yang paling sensitif dan memanipulasi mobil-mobil di jalan raya Amerika dari jarak jauh,” jelas Biro Industri dan Keamanan departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Amerika Perkumpulan tidak menyebutkan secara spesifik produsen atau model mana yang kemungkinan besar akan terdampak regulasi tersebut.

Menanggapi laporan mengenai larangan itu sebelum diumumkan, China pada hari yang sama memperingatkan Amerika Perkumpulan agar tidak “bertindak diskriminatif” terhadap perusahaan-perusahaannya.

“China menentang perluasan konsep Amerika Perkumpulan soal keamanan nasional dan tindakan-tindakan diskriminatif yang dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan dan produk-produk China,” ujar juru bicara kementerian luar negeri China, Lin Jian.

Cek Artikel:  Bridgestone Indonesia Sabet Penghargaan WOW BRAND 2024

Dewan Kebijakan Otomotif Amerika (AAPC), yang mewakili tiga perusahaan raksasa, General Motors, Ford dan Stellantis, belum memberikan tanggapannya saat dihubungi Kantor Berita “AFP.”

Pemerintahan Biden bulan ini mengumumkan bea masuk 100 persen untuk kendaraan listrik China dan kenaikan tarif lainnya senilai miliaran dolar. Kedua langkah tersebut juga memicu tanggapan keras dari Beijing.

Hingga kini, tidak ada kendaraan merek China yang dijual di Amerika Perkumpulan. (br/jm)/AFP/voaindonesia.com. []

Mungkin Anda Menyukai