UNTUK menjaga stabilitas pangan baik dari sisi harga maupun pasokan, Bulog Kantor Cabang Surakarta, Jawa Tengah, terus menggelontorkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di pasar tradisional.
Kepala Penyimpanan Bulog 308 Meger, Febru Jatmiko, saat ditemui Media Indonesia mengatakan Perum Bulog setiap pekan rutin menggelontorkan
beras SPHP ke sejumlah pedagang pasar mitra Bulog, misalnya di Pasar Gedhe Klaten.
Beras SPHP disalurkan ke pedagang seharga Rp56.000 per 5 kilogram. Penyaluran beras medium harga murah ini untuk mengendalikan harga beras lokal di pasar yang melambung.
Baca juga : Bulog Pantau Penjualan Beras SPHP di Pasar Gedhe Klaten
“Kebijakan pemerintah menyalurkan beras SPHP Bulog adalah untuk mengendalikan kenaikan harga beras di pasar dan toko-toko ritel,” ungkap Febru di Penyimpanan Bulog 308 Meger, Selasa (20/8).
Terkait volume beras di Penyimpanan 308 Meger, ia menyatakan ketersedian stoknya aman untuk pendistribusian ke pasar maupun toko ritel, termasuk untuk program bantuan pangan masyarakat kurang mampu di Klaten.
“Begitu ini, ada 5.000 ton stok beras di Penyimpanan 308 Meger. Stok aman, terutama untuk program bantuan pangan sekitar 124.700 warga miskin. Donasi beras ini 10 kilogram per keluarga,” ujarnya.
Baca juga : Stok Beras Pedagang Menipis di Pasar Gedhe Klaten
Sementara, harga beras di Pasar Gedhe Klaten menunjukkan tren peningkatan mulai awal bulan ini. Harga beras lokal medium Rp13.500-Rp14.000 per kilogram dan beras premium Rp16.500-Rp17.000 per kilogram.
Kenaikan harga beras di pasar tersebut, kata Sunarti, pedagang, dipengaruhi pasokan beras dari pelaku usaha penggilingan padi dan beras tersendat. Hal itu merupakan imbas stok mereka yang terbatas pada kemarau ini.
“Kalau beras SPHP harga murah. Saya jual ke pelanggan hanya Rp60.000 per 5 kilogram. Harga penjualan beras ini memang telah disepakati pedagang paling tinggi Rp62.500 per kemasan 5 kilogram,” jelasnya. (JS/J-3)