RABIES dikenal karena kemampuannya mengubah perilaku orang yang terinfeksi menjadi agresif. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan, cakaran, atau goresan dari hewan yang terinfeksi.
Virus rabies dapat memicu berbagai gejala melemahkan pada manusia dengan menyerang sistem saraf pusat, termasuk kecemasan, kebingungan, kelumpuhan parsial, agitasi, halusinasi, dan hidrofobia.
Hidrofobia merupakan salah satu gejala paling parah yang dapat menyebabkan penderita panik, takut minum air, dan dapat berujung pada kematian.
Baca juga : Rabies: Penyebab, Gejala, dan Langkah Penanganan
Mengapa Rabies menyebabkan rasa takut terhadap air?
Hidrofobia atau ketakutan terhadap air merupakan salah satu gejala rabies yang membuat penyembuhannya sangat sulit. Ketika gejala ini muncul, kemungkinan untuk sembuh menjadi sangat kecil karena bisa menyebabkan dehidrasi parah pada pasien.
Virus rabies menyebabkan kontraksi otot yang kuat, membuat proses menelan menjadi sangat menyakitkan dan sulit, sehingga penderita merasa cemas atau takut saat berada dekat air atau mencoba meminum air.
Selain itu, virus ini berkembang biak dalam air liur, yang menyebabkan penderita menghasilkan lebih banyak air liur dan menyebarkannya ke sekitar, alih-alih menelannya.
Baca juga : 98% Ditularkan oleh Anjing, Rabies Serang Saraf secara Dirikut
Hewan yang terkena rabies juga cenderung mengeluarkan air liur berlebihan, mempercepat penyebaran virus.
Panjang-kelamaan, virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot. Rasa sakit saat menelan, termasuk saat menelan air liur, disebabkan oleh ketidakmampuan otot yang mengendalikan proses menelan.
Karena kesulitan tersebut, pasien menjadi takut terhadap air. Bahkan hewan yang terinfeksi rabies bisa menunjukkan ketakutan terhadap air atau makanan. Dengan demikian, hidrofobia pada pasien rabies disebabkan oleh rasa sakit yang luar biasa saat menelan cairan.
Baca juga : Satu Kembali Pasien Meninggal, Korban Tewas Wabah Rabies Bertambah jadi 9 Orang
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan
Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama jika kamu baru saja tergigit hewan yang terinfeksi virus rabies:
- Apabila ada perdarahan atau luka terbuka, tekan area tersebut dengan kain bersih atau kasa steril.
- Cuci luka gigitan atau cakaran hewan dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit.
- Setelah itu, oleskan cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine atau alkohol 70% pada luka.
- Segeralah pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Di rumah sakit, dokter akan memeriksa dan membersihkan luka gigitan atau cakaran serta memberikan serum dan vaksin rabies. Ini bertujuan untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus dan mencegah infeksi pada otak.
Pencegahan rabies
Beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk mencegah infeksi virus rabies meliputi:
- Vaksinasi hewan peliharaan, khususnya anjing dan kucing.
- Hindari kontak antara hewan peliharaan dan hewan liar, terutama yang menunjukkan gejala rabies. Jaga jarak dari hewan liar dan pelajari cara mengenali tanda-tanda anjing yang terkena rabies.
- Tutup semua celah dan lubang di rumah yang bisa menjadi tempat bersarangnya hewan liar.
- Pertimbangkan untuk mendapatkan vaksin rabies, terutama jika kamu sering berada di sekitar hewan yang berisiko atau bepergian.
- Apabila kamu digigit atau dicakar oleh hewan liar, segera konsultasikan ke dokter. (berbagai sumber/Z-1)