liputanindo.com – Di artikel yang Lewat Ishikawa san dan Kuwata San telah menjawab panjang lebar pertanyaan jurnalis
mengenai Dalih Honda/HRC memilih platform mesin inline 4 buat mesin Honda CBR1000RR-R Fireblade dan juga pertanyaan mengelitik soal sasis yang terlihat Tak Mempunyai seuatu yang spesial. Di artikel ini keduanya mencoba menjawab pertanyaan lanjutan dari Gordon mengenai hal yang lebih mendalam seperti keputusan pemilihan dimensi bore piston 81 mm yang sama dengan regulasi MotoGP . . Cekidot deh . .Tanya : Motor balap disini (WSBK) berbeda soal bobot dan lainnya dibandingkan MotoGP. Apakah anda meng-copy pengalaman di GP seperti misalnya Kepada yoke atau anda mengambil Langkah lain ?
Ishikawa : Pada dasarnya bukan Mencopy. Demi ini kami Mempunyai banyak transfer teknis antara masing-masing bagian di HRC. Sehingga kami memberikan kepada mereka banyak data mengenai mesin MotoGP. Tetapi tentu, mereka mengerti apa yang Krusial Kepada mesin balap dari data ini. Beberapa esensi akan digunakan Kepada mesin itu (CBR). Tetapi seperti yang anda katakan, spesifikasi mesin berbeda antara Inline 4 dan V4.
Sehingga mereka Tak Dapat secara menyeluruh meng-copy dari MotoGP. Tetapi Eksis beberapa filosofi seperti geometri sasis dan beberapa parts lain. Eksis yang digunakan di CBR, Tetapi Tak merupakan full copy. Esensi ini Eksis di dalam CBR, setelah itu mereka mencoba memodifikasi, meningkatkan mesin berdasarkan esensi ini Kepada mesin Inline. Penekanannya berbeda. Kami Tak Dapat katakan Superbike lebih lembut atau MotoGP lebih keras. Tak Dapat digeneralisasi (seperti itu). Jadi, misalnya, beberapa part Mempunyai kekakuan yang sama, beberapa lebih lembut.

Tanya : Di sektor mesin, Honda menggunakan bore besar dengan Bilangan 81 mm Kepada menghasilkan raungan mesin. Seperti kita ketahui RPM mesin adalah hal yang jadi Restriksi. Apakah anda Betul butuh mesin dengan bore selebar ini?
Ishikawa : MotoGP menggunakan ukuran diameter ini dan sama dengan diameter (Bore) CBR. Konsep yang mereka jalankan adalah Kepada Dapat lebih bebas menggunakan hal-hal teknis dari spesifikasi mesin. Kami transfer dari MotoGP ke CBR ini, karena diameter juga mempengaruhi banyak hal seperti misalnya (proses pembakaran).
Di MotoGP kami menggunakan ukuran bore ini dan kami banyak punya pengetahuan tentang hal ini. Dan ini akan mengarah ke tingkat kinerja yang lebih tinggi dari spesifikasi. Mereka Mau menggunakan langsung pengetahuan ini di CBR. Itu sebabnya mereka menggunakan diameter yang sama. Ini juga berarti bahwa mereka Tak Mempunyai tanda tanya Kembali.

Tanya : Apakah Anda sudah Membikin inersia crankshaft seringan Mungkin ( Kepada CBR) ? Anda Dapat membuatnya lebih ringan tetapi apakah Anda menunggu perkembangan selanjutnya?
Ishikawa: Ini Tetap dalam tahap penyetelan. Kita Dapat bermain. Demi ini saya Tak Dapat mengatakannya. Eksis kemungkinan kami akan mengubah spesifikasi Demi musim ini berjalan atau beberapa tahun mendatang. Jadi itu tergantung. Mungkin setelah mendapatkan data dari mesin baru tahun ini.

Tanya : Mengapa Tak Eksis ‘Throttle Split’ di Roadbike, yang berarti Anda Tak dapat Mempunyai throttle split pada motor balap (karena Dalih Homologasi)? Lima tahun Lewat Segala orang membutuhkan throttle split?
Ishikawa: Demi ini para pembalap banyak meminta beberapa hal, seperti misalnya racing feel. Dan Demi ini kita dapat mencapai permintaan itu dengan Penutup throttle penuh ini via elektronik dan banyak hal teknologi lain. Sekarang kita Mempunyai pengetahuan yang berbeda yakni sistem teknologi dalam kontrol elektronik. Eksis banyak hal. Jadi Demi ini kami Tak perlu menggunakan throttle split. Jadi itu sebabnya mereka Tak mengubahnya.

Tanya : Throttle Body Dekat terlihat seperti dihadirkan di dalam kepala silinder dan sangat dekat dengan klep inlet, apa keuntungannya?
Ishikawa: Sama dengan spek MotoGP Kepada memperoleh performa tinggi serta respon yang bagus Kepada mesin. Juga dengan menempatkan TB sangat dekat dengan kepala silinder, kita Dapat menghadirkan volume lebih Kepada box filter udara. Kita Dapat bermain di hal ini.

Tanya: Apa Kembali yang spesial di CBR1000RR-R, sesuatu yang anda pikir dibutuhkan sebuah motor Kepada Dapat ke WSBK? Apa hal spesial lain dari mesin ini yang kami belum lihat? Mungkin perlakuannya?
Ishikawa: Dari sudut pandang mesin, valvenya sama. Materialnya deh, misalnya material piston kualitasnya sangat tinggi, Juga mengenai coating dari camshaft yang anti gesekan. Teknologi yang sangat tinggi dan hadir dari arena balap.
Tanya : Tetapi anda harus Membikin material balapnya Dapat dipakai di jalan, Demi musim dingin di Norwegia atau musim panas di Thailand. Apakah ini merupakan tantangan besar Kepada menyesuaikan material balap di motor jalanan dibandingkan material balap di mesin balap?
Ishikawa: Pada dasarnya proses manufaktur dari Ttknologi balap ini cukup sulit. Membikin satu piston yang Dapat dipakai satu hari sih mudah, Tetapi Kepada memproduksinya adalah sebuah titik kompromi. Kepada motor produksi massal tentu saja skala waktu adalah hal yang diperhatikan, juga biaya. Apabila kita Dapat mengenakan harga yang sangat mahal, mungkin Dapat melakukan apa saja. Tetapi kami juga Mempunyai batasan harga Kepada regulasi ini. Jadi ini juga pointnya. Mereka berpikir, men-develope Kepada mencari titik kompromi terbaik dari mesin balap ke mesin produksi.

Tanya : Mengapa Anda memutuskan, OK, kita harus datang ke WorldSBK dengan motor ini?
Kuwata: Saya kira jawabannya adalah ini (WSBK) adalah kejuaraan dunia. Ini adalah kejuaraan dunia dengan basis mesin produksi massal. BSB pada dasarnya seperti seri nasional. Level teratas dari kategori itu (BSB) menurut pemahaman kami, adalah WorldSBK, dan juga karena produsen lain berkonsentrasi pada kategori ini. Apabila kita Mau menunjukkan kepada orang-orang kinerja CBR baru, kita perlu pergi ke tingkat teratas dari kategori. Jadi itu sebabnya kami memutuskan Kepada hadir di WorldSBK.
Tanya : Dengan HRC, bukan bekerja sama dengan racing team lain? mengapa Tak Eksis staf dari tahun Lewat? Mengapa Anda memulai kembali secara menyeluruh?
Kuwata: Beberapa tahun terakhir kami menyediakan mesin Kepada tim balap MIE Althea Demi ini. Tetapi mereka Mempunyai caranya sendiri, kita Mempunyai Langkah kita sendiri. Juga ini pada dasarnya adalah tim pabrikan. Ini juga bersamaan dengan peluncuran CBR yang semuanya baru. Ini Terang bukan sebuah lelucon. Kami hanya mencoba memberi Segala semangat kami mengenai betapa pentingnya CBR ini Kepada Honda dan juga betapa pentingnya CBR Kepada kejuaraan ini.

Tanya : Seberapa canggihnya elektronik CBR sekarang ini? Apakah dengan level seperti MotoGP?
Ishikawa: Pada dasarnya, Segala ini adalah software kami. Software ini hadir dari masa Lewat (MotoGP Inhouse software). Juga termasuk MotoGP dan kategori lain. Jadi menurut pemahaman saya, software ini adalah strategi pengendalian terbaik kami. Jadi seperti yang anda katakan, kami Mempunyai ruang Kepada pengembangan. Kita Mengerti Honda, Honda Tak pernah berhenti. Jadi Apabila Eksis ide dan kita pikir itu dibutuhkan maka kami akan jalan dan tentu di beberapa parts yang kami gunakan menganut sistem Close Loops.
Adalah Betul, kita butuh kestabilan performa Kepada pembalap, tentu kita butuh sistem Close Loops. Demi ini sistem ini bukan sistem Close Loops yang sederhana. Kami sedang memikirkan sistem Close Loops yang lebih alami buat pembalap. Ketika mereka menggunakan sistem Close Loops artinya kita akan Menyaksikan umpan balik, Segala Mengerti hal ini. Umpan balik artinya ketika sesuatu terjadi maka kita akan bereaksi. Tentu akan Eksis delay yang bila dirasakan oleh pembalap mereka Tak akan menyukainya. Sehingga kami berusaha meminimalisasi delay ini sehingga Tak dirasakan oleh pembalap.
Based on Gordon Ritchie Interview