Kenalkan Pola Makan Berkualitas pada Anak Sedini Mungkin

Kenalkan Pola Makan Baik pada Anak Sedini Mungkin
Siswa memperlihatkan menu makanannya saat mengikuti program gerakan makan bergizi di SDN Pekunden, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2023)(ANTARA/Maksud Zaezar )

UPAYA pencegahan stunting pada anak memerlukan peran aktif keluarga, terutama orangtua. Dalam mencukupi gizi anak, orangtua perlu mengkreasikan menu agar anak tertarik mengonsumsi makanan bergizi. “Selain itu, orangtua juga perlu memberikan contoh kebiasaan pola makan yang baik di rumah dan menyediakan waktu makan bersama yang berkualitas dengan anak,” ujar psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando beberapa waktu lalu.

Ajeng menjelaskan, di usia balita anak menyerap berbagai pengetahuan dengan cepat. Memberi contoh pola makan yang baik merupakan langkah efektif menularkan kebiasaan tersebut pada anak.

“Sediakan waktu bersama untuk makan bersama dan kasih contoh baik. Selain itu, orangtua perlu menyampaikan kalimat dengan positif agar tertanam afirmasi yang baik di benak mereka tentang makanan,” papar Ajeng.

Cek Artikel:  Orangtua, Ini Kunci Komuniksi dengan Gen Z Jangan Mudah Nge-judge

Baca juga : Remaja Putri dan Ibu Hamil Jadi Sasaran Penting Pencegahan Cikal Bakal Stunting

Sayangnya, lanjut dia, banyak orangtua tidak menganggap berat badan kurang pada anak mereka sebagai masalah yang besar. Orangtua juga sering tidak siap untuk melakukan perubahan untuk mengatasi masalah tersebut. Beberapa orangtua cenderung menghindari percakapan tentang masalah berat badan anak agar tidak menjadi beban psikologis bagi diri mereka sendiri.

“Krusial bagi orangtua untuk berpikir terbuka dan objektif dalam menerima rekomendasi ahli kesehatan untuk mengikuti petunjuk pemulihan gizi yang disarankan,” kata Ajeng.

Terpisah, Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (Kopmas) mengungkapkan minimnya pengetahuan orangtua, terutama ibu, turut menyebabkan anak kurang gizi. Wakil Ketua Kopmas Yuli Supriati menyampaikan mencontohkan hasil temuan Kopmas di Kabupaten Pandeglang, Banten. Sebagian ibu di sana memberikan susu kental manis pada bayi sebagai pengganti ASI.

Cek Artikel:  5 Ide Kostum Perayaan 17 Agustusan, Baju Eksist Simpel hingga Kostum Superhero Indonesia

“Hal itu membuat bayi yang lahir dengan berat badan normal, mengalami penurunan berat badan pada usia dua atau tiga bulan. Kalau tidak diintervensi, anak tersebut akan dapat menjadi stunting,” ujarnya pada diskusi publik menyambut Hari Gizi Nasional, di Jakarta, kemarin.

Yuli menuturkan ibu yang punya pemahaman gizi yang baik tahu akan pentingnya asupan gizi sebelum hamil, memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia enam bulan, dilanjutkan hingga usia dua tahun dengan ditambah makanan pendamping ASI.(H-2)

Mungkin Anda Menyukai