Liputanindo.id – Bagi umat Muslim, mengetahui kandungan daging babi dalam makanan adalah hal yang sangat penting, terutama untuk produk impor yang tidak ada logo Halal dan MUI. Sayangnya, tidak semua produk makanan mencantumkan secara jelas karena menggunakan berbagai istilah daging babi.
Padahal tidak banyak orang tahu jika daging babi seringkali ditemukan dalam berbagai produk makanan dengan nama yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenal berbagai istilah yang merujuk pada daging babi.
B2 sendiri menjadi istilah slang di Indonesia yang digunakan untuk merujuk pada makanan yang mengandung babi.
Kenapa daging babi disebut B2?
Istilah ‘B2’ muncul sebagai alternatif yang lebih halus untuk menyebut makanan berbahan dasar babi. Penggunaan singkatan ini mungkin dipengaruhi oleh faktor sosial atau budaya, di mana penggunaan kata ‘babi’ secara langsung dianggap kurang pantas dalam percakapan sehari-hari.
Tetapi selain “B2”, masih banyak lagi istilah lain yang digunakan untuk menyebut makanan mengandung babi, (sebagaimana akan dibahas di bawah ini). Tetapi istilah B2 adalah yang paling umum dikenal masyarakat.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas Mengapa daging babi disebut daging terenak
Berbagai Istilah Daging Babi
Selain daging babi segar, terdapat pula berbagai produk olahan yang berasal dari babi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenal berbagai istilah yang digunakan untuk menyebut daging babi dan turunannya. Dilansir dari laman MUI beberapa contoh istilah yang umum digunakan di antaranya:
- Swine: Istilah umum untuk semua jenis babi, baik yang diternakkan maupun yang hidup liar.
- Hog: Babi dewasa yang biasanya dibesarkan untuk diambil dagingnya. Berat hog biasanya lebih dari 50 kg.
- Boar: Babi jantan dewasa, seringkali merujuk pada babi hutan atau babi liar.
- Bagian Daging Babi dan Olahannya:
- Bacon: Daging babi yang diasap dan biasanya diiris tipis.
- Ham: Daging bagian paha belakang babi yang telah diawetkan atau diasap.
- Char siu: Daging babi panggang khas Tiongkok, biasanya berwarna merah cerah dan memiliki rasa manis. Meskipun kini di beberapa makanan ada yang menggunakan daging ayam.
- Tonkatsu: Dengkisan daging babi yang dilapisi tepung roti lalu digoreng, khas Jepang.
- Tonkotsu: Kaldu ramen yang dibuat dari tulang babi, kaya akan kolagen.
- Yakibuta: Daging babi panggang yang sering digunakan sebagai topping ramen atau dalam hidangan lain di Jepang.
- Nuraniku: Istilah umum untuk daging babi dalam bahasa Jepang.
- Nibuta: Daging babi yang dimasak dengan cara direbus atau ditumis, sering ditemukan dalam hidangan Jepang.
- Lard: Lemak babi yang sering digunakan untuk memasak atau membuat produk seperti sabun.
- Sow milk: Susu yang dihasilkan oleh babi betina.
- Porcine: Istilah dalam bahasa Inggris yang berarti “berkaitan dengan babi”. Sering digunakan dalam konteks medis atau ilmiah.
- Bak: Istilah untuk daging babi dalam bahasa Tionghoa.
- Cu nyuk: Istilah untuk daging babi dalam bahasa Hakka.
- Zhu rou: Istilah untuk daging babi dalam bahasa Mandarin.
- Dwaeji: Istilah untuk daging babi dalam bahasa Korea.
- Khinzir: Istilah untuk babi dalam bahasa Arab dan Melayu.
- Kakuni: Daging babi yang dimasak dengan direbus perlahan dalam kecap, khas Jepang.
- Sow: Babi betina dewasa.
- B2: adalah sebutan alternatif yang lebih halus untuk menyebut makanan berbahan dasar babi.
Selain istilah daging babi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…