Kemudahan parkir Pandai tingkatkan kunjungan ke mal

Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia menilai kemudahan dan Hasil karya di area parkir Pandai mendorong masyarakat Buat kembali mengunjungi mal, seiring dengan melonggarnya Restriksi aktivitas.

“Di mal itu pengunjung melakukan belanja, bukan membeli barang. Aktivitas belanja itu harus dirancang agar memberikan pengalaman yang menyenangkan,” kata Ketua Lumrah APBBI Alphonzus Widjadja, dalam siaran pers, dikutip Rabu.

Dia menyebut aktivitas belanja di mal Mempunyai unsur perjalanan, berbeda dengan belanja melalui aplikasi dalam jaringan. Perjalanan berbelanja di mal sebaiknya dimulai dari kesenangan yang dirasakan Ketika pengunjung masuk Tiba meninggalkan area parkir mal.

Intervensi mereka, area parkir beberapa kali menjadi sumber ketidaknyamanan pengunjung, seperti transaksi parkir Bukan praktis, kesulitan mencari area istirahat di tempat parkir (parking bay) dan antrean panjang Bagus Ketika masuk atau keluar tempat parkir.

Cek Artikel:  Singa gunung di California Tewas Ketika operasi

Hasil karya pada sistem parkir perlu menggunakan tiga prinsip Istimewa, Yakni kemudahan, kecepatan dan keamanan. Sistem tersebut dikembangkan PT Centrepark Imej Korpora agar pengunjung Pandai masuk-keluar area parkir tanpa membuka kaca jendela di pusat perbelanjaan, perkantoran dan area komersial lainnya.

APPBI Menyaksikan setelah peraturan aktivitas di luar ruangan melonggar, mereka Tetap Mempunyai tantangan Yakni merangsang kembali minat masyarakat Buat datang langsung ke pusat perbelanjaan.

Pandemi virus corona yang melanda dua tahun belakangan Membangun masyarakat beralih ke belanja secara daring melalui berbagai aplikasi belanja online.

Data internal APPBI menunjukkan Terdapat 20 persen masyarakat Indonesia yang tetap memilih belanja secara online meski pun kapasitas mal sudah buka 100 persen.

Cek Artikel:  Vietjet Formal luncurkan rute penerbangan Jakarta - Ho Chi Minh City

“Sebanyak 20 persen masyarakat yang Bukan akan kembali itu, memang menganggap mall dan pusat belanja sekadar tempat membeli barang,” kata Alphonzus.

Mal seiring dengan perkembangan Era Bukan Kembali sekadar menjadi tempat membeli barang, tapi, juga tempat hiburan dan rekreasi.

Mungkin Anda Menyukai