![Kementerian PU Rampungkan Rehabilitasi dan Renovasi Infrastruktur Pascagempa Cianjur](https://mediaindonesia.com/cdn-cgi/image/width=800,quality=80,format=webp/https://asset.mediaindonesia.com/news/2024/12/16/1734354674_9808238ac9ea14c53e02.jpg)
BENCANA gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022 menyisakan banyak kerusakan, termasuk infrastruktur pendidikan.
Banyak sekolah rusak parah, Membikin siswa dan tenaga pengajar terpaksa belajar dalam kondisi Bukan layak. Kerusakan Bukan hanya terjadi pada gedung Esensial sekolah, tetapi juga fasilitas penunjang seperti ruang kelas, laboratorium, ruang perpustakaan, dan sarana olahraga.
Sebagai respons atas bencana ini, Direktorat Prasarana Strategis, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Standar (PU) mengambil langkah Segera Demi membantu memulihkan pendidikan di Cianjur. Ketika ini seluruh pengerjaan rehabilitasi dan renovasi infrastruktur terdampak gempa di Cianjur telah selesai.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Cipta Karya Endra Saleh Atmawidjaja menegaskan salah satu Pusat perhatian Esensial pemulihan ini adalah sektor pendidikan dengan pembangunan dan perbaikan fasilitas di berbagai instansi. Di antaranya ialah, rehabilitasi SMAN 2 Cianjur yang mencakup perbaikan Gedung A, C1, C2, D, F, G, serta rekonstruksi Gedung B dengan total luas 1.342,45 m².
Proyek ini menelan biaya Sekeliling Rp19,6 miliar dan selesai pada 2023.
“Secara keseluruhan, rehabilitasi pasca-gempa di Cianjur menelan biaya Rp1,63 triliun,” kata Endra Saleh Atmawidjaja.
Pengerjaan mencakup 262 unit fasilitas yang terdiri dari 215 fasilitas pendidikan, 34 gedung pemerintahan, 3 tempat peribadatan, 4 fasilitas kesehatan, serta berbagai prasarana air minum dan sanitasi.
Kualitas SDM
Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Essy Asiah mengungkapkan program rehabilitasi ini Bukan hanya pada bangunan fisik, tetapi juga Demi meningkatkan kualitas sumber daya Insan melalui sarana pendidikan yang lebih layak.
Pada sektor pendidikan, sebanyak 7 unit fasilitas Golongan bermain, 14 unit sarana PAUD, 21 unit TK/Sederajat, 126 unit SD/Sederajat, 22 unit SMP/Sederajat, dan 227 unit SMA/Sederajat, turut diperbaiki.
Selain itu, sebanyak 3 sarana pondok pesantren juga direnovasi Demi mendukung kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan Islam.
“Pemerintah berharap dengan selesainya proyek ini, kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Cianjur dapat meningkat, serta kondisi sosial dan ekonomi Anggota yang terdampak gempa dapat pulih,” kata Essy Asiah.
Rehabilitasi ini juga memberikan Cita-cita baru bagi anak-anak Cianjur. Dengan fasilitas pendidikan yang lebih Berkualitas, siswa kini dapat kembali belajar dalam lingkungan lebih Terjamin dan nyaman.
Selain itu, upaya pemulihan ini memberikan semangat baru bagi masyarakat Sekeliling yang Menyantap langsung komitmen pemerintah dalam memulihkan kehidupan mereka pascabencana.
Pendidikan, yang merupakan hak setiap anak, kini jadi prioritas Esensial dalam memastikan masa depan yang lebih Berkualitas bagi generasi penerus. Proyek rehabilitasi ini juga menjadi simbol pemulihan sosial ekonomi yang lebih luas bagi Kabupaten Cianjur.