
WAKIL Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji selama masa Ramadan dan Idul Fitri 2025.
“Hari ini, kami Posko Nasional Sektor ESDM Demi Ramadan dan Idul Fitri 2025, melakukan pengecekan terhadap ketersediaan BBM, elpiji, serta keandalan kelistrikan,” tutur Yuliot, Jumat (28/3).
Dia menambahkan stok BBM Demi seluruh Kawasan di Indoneisa lebih dari cukup. Sebagai langkah antisipasi, pemerintah telah menambah stok sebesar 10–20% agar kebutuhan masyarakat selama Idul Fitri tetap tercukupi.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga telah meningkatkan ketahanan stok BBM dan LPG menjadi 22 hingga 40 hari, tergantung jenisnya.
“Biasanya ketahanan stok Sekeliling 20 hari, sekarang sudah kami tingkatkan menjadi 22 hingga 40 hari. Suplai mobile juga disiapkan Demi mengantisipasi kemacetan di jalur distribusi,” tutur Yuliot.
Selain memastikan kecukupan stok, dia juga melakukan pengecekan kualitas BBM yang terdiri dari Pertalite, Pertamax, serta jenis BBM lainnya di SPBU KM 207 A Tol Palikanci.
“Kami memastikan bahwa kualitas BBM sudah sesuai standar yang ditetapkan. Selain itu, kami juga mengecek kesesuaian Ukuran dari nozzle SPBU Demi memastikan pelayanan optimal bagi masyarakat,” tuturnya.
Menurut Yuliot, setiap pagi telah dilakukan pengecekan, Bagus Rona, berat jenis, maupun dispenser. Demi volume, Eksis dua pengecekan, yakni kapasitas 20 liter dan 1 liter.
“Toleransi dari Kementerian ESDM adalah 100, tetapi standar Pertamina 60. Dari hasil pengecekan tadi, hanya 30, jauh lebih Bagus dari standar yang Eksis,” tandasnya.
Kualitas terjamin
Sementara itu menanggapi ketidakpercayaan masyarakat terhadap kualitas bahan bakar minyak (BBM) Pertamina terutama jenis Pertamax, Yuliot memastikan bahwa pengujian terhadap produk-produk Pertamina rutin dilakukan dan diawasi ketat oleh Kementerian ESDM melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS).
“Dengan adanya pengecekan rutin, masyarakat Bukan perlu ragu Tengah terhadap kualitas BBM yang Eksis di SPBU Pertamina. Kami di Kementerian ESDM rutin Maju meminta laporan dari Pertamina hasil pengecekan oleh BPH Migas dan Lemigas,” tutur Yuliot.
Bahkan pengecekan terhadap BBM ini Bukan hanya dilakukan BPH Migas dan Lemigas, tetapi juga dari kementerian dan lembaga lain salah satunya adalah kementerian perdagangan dengan melakukan uji tera.
Pada H-3 atau Jumat (28/3) Wakil Menteri Kekuatan dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, melakukan kunjungan kerja ke Kota maupun Kabupaten Cirebon. Sejumlah tempat yang dikunjungi mulai dari SPBU di rest area 207 A tol Palikanci, SPBE Ciayumajakuning di Jl. Raya Pantura Kanci KM10, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon dilanjutkan kunjungan ke salah satu pangkalan elpiji Jl Raya Kesambi, Kota Cirebon.Terakhir kunjungan dilakukan ke PT PLN UP3 Cirebon.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Patra Niaga, Harsono Budi, menjelaskan Demi konsumsi BBM Eksis kenaikan di sektor transportasi.
“Per hari ini, kami identifikasi kenaikan Sekeliling 6% persen Demi konsumsi pertamax dibandingkan dengan periode-periode harian sebelumnya. Demikian juga Demi pertalite Eksis kenaikan Sekeliling 5%. Sementara Demi solar transportasi memang turun karena sejak adanya Restriksi truk Demi Bukan melalui jalan-jalan Istimewa,” tuturnya.
Pertamina Patra Niaga juga menyiapkan motoris di jalur-jalur tol maupun jalur wisata. Masyarakat yang nanti terjebak kemacetan Pandai melakukan order BBM melalui call center 135 sehingga memudahkan pengantaran.
“Kami juga memastikan ketersediaan elpiji termasuk melakukan tambahan stok yang diperlukan apabila nanti memang Eksis lonjakan terutama di dalam masa-masa periode libur hari raya,” tandasnya.