Kementerian Pertanian (Kementan) membuka kontak darurat atau hotline pengaduan pompa air bagi para petani yang mengalami kesulitan air akibat kekeringan. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam membantu petani supaya tidak gagal panen.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Arief Cahyono, mengatakan layanan kontak pengaduan tersebut dibuka 24 jam. Taatp pengaduan yang diterima tersebut nantinya akan diverifikasi dan segera diberikan bantuan apabila sesuai ketentuan.
“Silakan menghubungi 085211218544 (whatsApp chat only) lalu sebutkan nama daerah, persoalan atau kondisi saat ini, luasan lahan yang terdampak kekeringan dan ketersediaan sumber air di sekitar lokasi. Yang terpenting para petani sudah tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam Simluhtan,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, pada Senin (26/8).
Baca juga : Kementan Gencarkan Pompanisasi, Niscayakan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Eksispun, kategori pengaduan tersebut meliputi daerah sawah tadah hujan subur yang terdampak kekeringan parah, di mana terdapat sumber air namun tidak memiliki sarana irigasi seperti pompa yang memadai.
“Misalnya, jika di satu daerah sedang melakukan pertanaman lalu kekurangan suplesi air irigasi bisa diadukan melalui kontak di atas. Atau jika di suatu daerah terdapat sumber air tapi belum dimanfaatkan secara optimal bisa juga disampaikan ke kontak tersebut,” katanya.
Arief menuturkan contoh daerah yang berhasil ditangani dan saat ini dalam penanganan keluhan kekeringan berada di Kabupaten Subang dan Indramayu. Kementan telah membantu dengan cepat pompanisasi di Subang dengan luas areal 133 hektare. Begitu pula Kabupaten Indramayu dengan luas areal sawah di Kecamatan Kadanghaur seluas 381 hektare dan Kecamatan Losarang seluas 1.163 hektare.
“Gerak cepat ini sangat diperlukan karena petani tidak boleh gagal panen. Kita berupaya maksimal untuk bantu petani. Ini menjadi perhatian utama Bapak Mentan dan Wamentan. Beliau terus memantau sepanjang hari selama 24 jam,” tandasnya. (Z-11)