Kementan Gerak Lekas Atasi Sawah Kekeringan di Subang

Kementan Gerak Cepat Atasi Sawah Kekeringan di Subang
Ilustrasi(Antara)

Setelah menerima laporan kekeringan di Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kementerian Pertanian (Kementan) langsung gerak cepat mengerahkan bantuan pompa air. Diharapkan, bantuan itu bisa menyalurkan air dari Perum Jasa Tirta (PJT) ke sawah-sawah milik petani.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Andi Nur Alam Syah, mengungkapkan, untuk mendukung pompanisasi, Kementan juga akan mengupayakan penambahan debit air dari aliran PJT.

“Idealnya, dibutuhkan minimal 6 meter kubik per detik untuk mengairi semua saluran di Desa Gempol, Kotasari, Pusakaratu, dan Rancadaka. Hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian solusi lainnya juga dengan mempercepat waktu gilir giring air untuk seluruh lahan,” ujar Andi melalui keterangan ertulis, Selasa (3/9).

Cek Artikel:  Tingkatkan Digitalisasi untuk Percepatan Pertumbuhan Sektor UMKM Nasional

Baca juga : Kementan Sediakan Hotline Pengaduan Pompa untuk Petani yang Kekeringan

Kalau upaya itu masih belum cukup, Kementan mempersilakan Dinas Pertanian setempat untuk mengusulkan tambahan pompa ait. Andi memastikan pihaknya tidak akan membiarkan ada sawah yang mengalami kekeringan sehingga mengganggu produksi.

“Dinas Pertanian Subang telah mengusulkan penyaluran pompanisasi sebanyak 2 unit 6 inch untuk Desa Rancadaka dan Desa Kotasari. Kami akan segera memenuhinya, jangan sampai produksi padi terganggu karena kekeringan,” tegas Andi.

Secara terpisah, Kepala Desa Rancadaka menjabarkan, dari luas baku sawah Desa Rancadaka yang mencapai 869 hektare, hanya 250 hektare yang bisa ditanami.

“Sisa lahan lainnya belum ditanami karena pasokan air tidak mencukupi. Cita-citanya, Sodetan Compreng bisa dibuka agar air bisa sampai ke hilir,” katanya. (Z-11)

Cek Artikel:  Penumpang di Stasiun Manggarai Membeludak, KAI Commuter Tambah 4 Perjalanan Kereta

Mungkin Anda Menyukai