Kementan Gandeng Jepang Perkuat Pengembangan SDM Sektor Pertanian

Kementan Gandeng Jepang Perkuat Pengembangan SDM Sektor Pertanian
Pertemuan Wamentan Sudaryono dengan Persatuan Pelajar Indonesia.(Kementan)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menegaskan salah satu misi besar presiden terpilih Prabowo Subianto ialah menjadikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan dan lumbung pangan dunia. Demi mendukung hal tersebut, Sudaryono melakukan kunjungan bilateral ke Jepang guna memperkuat kolaborasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang modern. Penguatan SDM  diharapkan dapat mempercepat transformasi Indonesia menuju pertanian yang mandiri dan berkelanjutan. 

“Misi Presiden terpilih adalah membangun pangan kita agar lebih kuat dan berkelanjutan. Karena itu kita harus mempersiapkan SDM yang unggul. Jangan sampai generasi muda kita yang banyak ini tidak memiliki ilmu dalam membangun pertanian Indonesia,” kata Sudaryono saat menghadiri diskusi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Jepang bertajuk Prioritas Pembangunan Pertanian di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Minggu (13/10).

Cek Artikel:  Perkumpulan Buruh Berharap Kisruh Internal Kadin tak Berlarut-larut

Menurutnya, Jepang merupakan salah satu negara yang telah lama menjadi mitra strategis Indonesia, termasuk di sektor pertanian. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan kunjungan bilateral dengan sejumlah negara di Eropa, termasuk Belanda, Prancis, dan Belgia beberapa waktu lalu. Ia menyebut kunjungan bilateral itu dilakukan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dengan menjalin kerja sama internasional di bidang pendidikan pertanian, teknologi pangan, serta sistem distribusi.

Baca juga : Mentan Amran Sulaiman Optimistis Merauke Jadi Lumbung Pangan Nasional

“Saya dalam kunjungan ke berbagai negara baik itu Prancis, Belanda, Belgia maupun negara Asia selalu ngotot melobi mereka agar membuka tenga kerja khusus pertanian. Hanya memang sejauh ini ada 3 negara yang membuka. Pertama Jepang, Korea dan Taiwan. Tapi yang paling lama adalah Jepang,” ujar ujar dia.

Cek Artikel:  H Isam Jhonlin Kembali Datangkan 264 Excavator untuk Projects Cetak Sawah di Papua

Selain itu, Sudaryono mengingatkan pentingnya mempersiapkan generasi muda agar memiliki pengetahuan dalam sektor pertanian yang modern. Apalagi, Indonesia saat ini memiliki kebutuhan besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui program cetak sawah serta optimasi lahan rawa.

Sebagai penguatan ketahanan pangan nasional tersebut, lanjut dia, pemerintah telah melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, terutama jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Baca juga : HKTI Optimistis Prabowo Bisa Majukan Pertanian Indonesia

“Kita dalam urusan ketahanan pangan ini melibatkan jajaran TNI dan Polri karena mereka akan mem-backup komponen cadangan pangan. Mengapa? Karena TNI juga punya batalion penyangga daerah lahan rawa,” jelasnya.

Cek Artikel:  Dua Menteri RI akan Berbicara dalam Bali Airshow Special Dialogue

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman juga mengajak mahasiswa Indonesia, baik yang berkuliah di dalam negeri maupun luar negari, untuk menjadi pelopor inovasi dan menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian.

“Transformasi pertanianmemerlukan tenaga kerja yang terampil untuk menghadapi tantangan global, dengan harapan Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia,” tandasnya. (Z-11)

Mungkin Anda Menyukai