Kementan Dorong Petani Beradaptasi dengan Pemasaran Digital

Kementan Dorong Petani Beradaptasi dengan Pemasaran Digital
Program Pendampingan Petani Kementan(Dok Kementan)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui UPLAND Project menggelar pelatihan publikasi media pada pendamping petani di 13 daerah binaan di Indonesia. Instrukturan digelar untuk meningkatkan kemampuan pemasaran digital hasil komoditas di daerah masing-masing.

Project Manajer UPLAND Project Muhammad Ikhwan menilai, di zaman yang serba digital, pelatihan pemasaran perlu digalakkan untuk meningkatkan kompetensi para pendamping UPLAND Project.

“Sekarang sudah zamannya digital, konvensional ya mungkin beberapa produk. Meskipun sampai sekarang semuanya sudah beralih ke pemasaran digital, marketplace, online dan macam-macam lah seperti itu,” kata Ikhwan, dikutip, Kamis (12/9).

Baca juga : Enggak Kenal Libur, Kementan Percepat Tanam dan Gerdal Wereng di Kulonprogo

Meski beberapa produk masih menggunakan pemasaran konvensional, pemasaran digital menjadi sangat penting untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Ikhwan berharap setelah pelatihan, pendamping petani dapat beradaptasi dengan strategi pemasaran digital.

Cek Artikel:  Daya Angin Jadi Kunci Lelah Sasaran Kombinasian EBT

Instrukturan ini juga diharapkan dapat memberikan bekal yang memadai bagi peserta untuk menerapkan strategi yang telah dipelajari di daerah masing-masing. Ikhwan menegaskan pentingnya tindak lanjut setelah pelatihan agar hasilnya dapat diimplementasikan dengan baik.

UPLAND Project, yang awalnya direncanakan berakhir pada 2024, kini diperpanjang hingga 2026 dengan pertimbangan dana dan kebijakan pemerintah.

Baca juga : Kementan Gencarkan Pompanisasi dan Olah Tanah Percepat Tanam Padi

Proyek ini telah melibatkan investasi sebesar Rp1,8 triliun dengan alokasi untuk pelatihan dan pengembangan infrastruktur yang sangat signifikan. Ikhwan berharap investasi ini tidak hanya memberikan dampak langsung, tetapi juga meninggalkan legacy yang dapat dimanfaatkan di masa depan.

Ikhwan mendorong peserta untuk mengembangkan keterampilan dalam mengelola pemasaran produk secara efektif untuk meningkatkan pendapatan petani dan produktivitas pertanian.

Cek Artikel:  Koperasi Multipihak Dapat Jadi Solusi Tuntutan Ojek Online

Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UPLAND Project, Risda Sinaga, menyampaikan keterampilan dalam menciptakan dan memaksimalkan konten yang menarik dan relevan sangat krusial. Hal ini penting baik untuk promosi program-program UPLAND maupun dalam membangun citra positif di masyarakat.

Baca juga : Petani CSA Jember Letih Produksi 9,2 Ton Per Hektare Gabah Kering Panen

Instrukturan ini menargetkan agar peserta memiliki wawasan yang lebih luas mengenai platform digital untuk publikasi media, memahami teknik pemasaran digital yang efisien, serta mampu menerapkan strategi-strategi tersebut dalam pekerjaan dan proyek yang sedang dijalankan.

Risda berharap pelatihan ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan penghasilan petani di daerah binaan proyek.

Cek Artikel:  Laporan Center For Market Education Sebut Sektor Manufaktur Mengalami Penurunan

“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap sektor pertanian dapat maju lebih pesat dan memberikan dampak positif bagi para petani di daerah binaan kami,” tambah Risda. (Z-8)

 

Mungkin Anda Menyukai