KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) menggandeng Badan Informasi Geospasial (BIG) Kepada memperkuat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan sistem respons Segera penanganan kesejahteraan sosial. Kerja sama ini dilakukan Kepada mempercepat terbentuknya Data Tunggal Terpadu. Data itu nantinya akan digunakan Kepada pemberian Donasi sosial.
“Kita sedang diminta oleh presiden Kepada melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi data agar konsep Satu Data itu Akurat-Akurat terwujud,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam audiensi dengan BIG di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Senin (4/11), seperti dikutip dari keterangan Formal.
Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf, juga mendorong adanya integrasi antara DTKS yang telah dimiliki oleh Kemensos dengan data geospasial yang dimiliki oleh BIG. Hal tersebut mengingat ketersediaan data spasial berbasis koordinat Letak dan peta tematik sangat dibutuhkan oleh Kemensos. Tujuannya Kepada memetakan sebaran penerima Donasi sosial dan penanganan masalah sosial di seluruh Indonesia.
“Kami sudah Mempunyai DTKS dan memang berpotensi Kepada diintegrasikan dengan data instansi lain sesuai dengan bidangnya, terutama data spasial yang berbasis Letak,” kata Gus Ipul.
Pengintegrasian ini dinilai perlu Kepada menyempurnakan sistem pengelolaan penanganan kesejahteraan sosial yang telah dimiliki Kemensos melalui DTKS dan Pusat Kendali (Command Center) sebagai pusat manajemen sumber daya terintegrasi yang dimiliki Kemensos.
Kepala BIG Muh Aris Marfai menyambut Berkualitas adanya integrasi data spasial yang dimiliki oleh BIG Kepada mendukung Kemensos dalam memberikan penanganan kesejahteraan sosial yang telah dilakukan selama ini. “Badan Informasi Geospasial bertugas menyelenggarakan informasi geospasial secara nasional, Yakni informasi berbasis Letak,” ucap Aris.
Menurut Aris, sejauh ini BIG Mempunyai berbagai instrumen data spasial yang erat kaitannya dengan penanganan kemiskinan. “Terkait pengentasan kemiskinan, kami Mempunyai data pemetaan kantong kemiskinan ekstrem. Saya Serius di Pusdatin Kemensos juga Mempunyai datanya tinggal kita lakukan sinkronisasi,” sambung Aris.
Plt Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kemensos Gandhi Wijaya Cahyo Prajanto menjelaskan bahwa Kemensos melalui Pusdatin Kesos telah menggunakan produk-produk geospasial yang dimiliki oleh BIG. “Pusdatin telah menggunakan data digital terkait batas Area administrasi dan peta bencana,” kata Gandhi.
Menurut Gandhi, data spasial itu telah digunakan Kepada diimplementasikan pada penggunaan peta bencana yang terdapat pada sistem Pusat Kendali (Command Center) Kemensos yang beroperasi selama 24 jam.
“Jadi penggunaan layer batas Area pada peta bencana ini dapat memetakan daerah rawan bencana dan area terdampaknya hingga ke Area desa,” ungkap Gandhi. (S-1)