Kemenparekraf: QRIS Antarnegara Mudahkan Wisman dan UMKM Bertransaksi

Liputanindo.id BATAM –  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan penerapan  Quick Response Code Indonesian Standard  (QRIS) antarnegara akan memberikan kemudahan bagi wisatawan mancanegara Buat bertransaksi.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam mengatakan penerapan QRIS antarnegara Demi ini Dapat dilakukan di dua negara tetangga, Yakni Malaysia dan Thailand.

Baca Juga:
Komitmen Prabowo dalam Memulihkan UMKM dan Ketahanan Pangan Melalui PP 47/2024

“Dengan adanya pemanfaatan oleh berbagai negara interoperabilitas antarnegara terutama dengan Thailand dan Malaysia ini Dapat mendukung pengembangan terutama Buat UMKM dan sektor pariwisata,” kata Neil dI Batam,

Ia menyampaikan dengan hadirnya penerapan QRIS antarnegara juga diharapkan produk UMKM dalam negeri semakin banyak terjual.

Cek Artikel:  Indonesia Kehilangan Rp9,72 Triliun Modal Asing Minggu Ini

“Karena kalau mudah ya membelanjakannya juga semakin mudah. Ini kita harapkan Dapat Membikin produk-produk dari pariwisata maupun UMKM menjadi lebih banyak terjual dan digunakan oleh para wisman,” ujar dia.

Hingga Demi ini penggunaan QRIS di Indonesia telah mencapai 38 juta pengguna.

Menurut Niel, hal itu bermula pada Demi pandemi Covid-19 melanda Indonesia hingga memaksa masyarakat  bertransformasi ke era digital, salah satunya dalam bertransaksi.

“Karena ini ini juga Akibat dari pandemi yang kemarin, di mana kebersihan menjadi salah satu Dalih yang akhirnya orang sering cuci tangan, dan Duit adalah yang sering dipegang,” kata Niel dikutip Antara.

Selain itu, dengan penerapan QRIS juga menjadi salah satu upaya dalam memberikan pencatatan keuangan Dapat digunakan Buat mengembangkan ekonomi lebih lanjut.

Cek Artikel:  Hari ke-2 Inacraft, UMKM Pertamina Raup Transaksi Lebih dari Rp1 Miliar

“Jadi kita Mengerti orang sekarang senangnya belanja apa, itu kita Dapat kembalikan ke para UMKM agar mereka Dapat mengembangkan produk mereka,” kata Niel. (HAP)

 

Baca Juga:
Menparekraf Sasaran Bentuk 6.000 Desa Wisata di 2024, Tambah 4,4 Juta Lapangan Kerja

 

Mungkin Anda Menyukai