Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali berkolaborasi dengan biro jasa pariwisata dan perjalanan meluncurkan program Eco Deals sebagai upaya Buat mengembangkan industri perhotelan di seluruh Indonesia.
“Eco Deals adalah program yang memberikan kesempatan kepada wisatawan Buat mendukung pariwisata berkelanjutan sebagai inisiatif konservasi laut dan hutan WWF di tujuan wisata Terkenal di delapan negara program,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam siaran Formal yang diterima di Jakarta, Jumat.
Program Eco Deals merupakan upaya Buat membantu proses digitalisasi industri perhotelan serta berperan dalam memberi dukungan pemasaran kepada Kawan hotel besar dan kecil di seluruh Indonesia.
Kemenparekraf menggaet biro jasa pariwisata dan perjalanan sebagai Kawan dari co-branding Formal “Wonderful Indonesia”. Dengan nota kesepahaman (MoU) yang efektif sejak Mei 2022, Kemenparekraf mengajak pihak swasta menjadi Kawan industri jangka panjang Buat mendukung pemulihan industri pariwisata Indonesia.
Sandiaga menjelaskan program Eco Deals mendukung restorasi ekosistem Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Sumatera. Tahun ini menjadi tahun kedua pihak biro jasa pariwisata dan perjalanan swasta bermitra dengan WWF Buat proyek Eco Deals.
Pada 2022, program Eco Deals berhasil mendonasikan 150 ribu dolar Amerika Perkumpulan (Rp2,2 miliar) di lima negara Buat meningkatkan kesadaran tentang pariwisata yang bertanggung jawab serta pemulihan habitat laut seperti terumbu karang dan hutan bakau.
Petinggi dari salah satu biro jasa pariwisata dan perjalanan swasta, Gede Gunawan, mengatakan berdasarkan data yang Terdapat, pelanggan sangat antusias dengan program berkelanjutan tersebut. Dia menambahkan Eco Deals juga melibatkan banyak hotel Buat berpartisipasi.
“Tahun Lampau kami Bisa berkontribusi 150 ribu dolar AS (Rp2,2 miliar), tahun ini meningkat menjadi 250 ribu dolar AS (Rp3,8 miliar). Buat negaranya juga bertambah tahun Lampau hanya lima negara dan tahun ini mencapai delapan negara. Semoga program ini membantu Indonesia,” kata Gede.
Baca juga: Industri perhotelan diajak ubah perilaku pemanfaatan makanan