Kemenparekraf ajak 5 Desa Wisata di Labuan Bajo bangkitkan peran desa

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di 5 desa wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, yang menjadi ajang membangkitkan kembali peran desa dalam sektor kepariwisataan melalui peran aktif Anggota dan pelaku pariwisata.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini Mohamad Paham menyebut pariwisata berkualitas menciptakan Kesempatan bagi desa wisata Demi mengambil peran.

“Wisatawan Ketika ini mencari tempat-tempat wisata baru, masyarakat perkotaan juga memilih desa wisata sebagai alternatif tempat wisata, Ini menjadi Kesempatan bagi kita Seluruh Demi membangun desa wisata,” ucapnya dikutip dari keterangan pers pada Kamis.

Desa wisata yang terpilih menjadi Posisi kegiatan, dua diantaranya merupakan desa penyangga Area di Sekeliling Taman Nasional Komodo, yakni Desa Komodo dan Pasir Putih.

Cek Artikel:  Ribuan Kupu-Kupu Beterbangan di Situ Bantimurung, Indah Sekali!

Desa Wisata Komodo merupakan salah satu habitat Asal Komodo, Anggota setempat kini tengah bergiat mengembangkan produk wisata terkait satwa langka tersebut sekaligus mengelola potensi keelokan alamnya.

Adapun Desa Wisata Pasir Putih Ketika ini tengah memulai penanaman koral, mengembangkan konsep desa pelangi di tengah laut, serta pemanfaatan kekayaan laut.

Sementara tiga desa wisata lainnya, Mempunyai letak geografis tak jauh dari Kota Labuan Bajo, yakni Desa Batu Cermin, Golo Bilas dan Gorontalo, diharapkan dapat memperkaya alternatif wisata di kawasan yang telah ditetapkan pemerintah sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas ini.

Dalam berbagai kesempatan, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan, quality tourism adalah Konsentrasi yang akan Lanjut digarap.

Cek Artikel:  Pemudik Dapat coba fitur "connecting trains" Kalau kehabisan tiket KA

“Kita Lanjut mengadopsi dan menggarap quality tourism. Jadi pembangunan sektor pariwisata Kagak hanya Konsentrasi pada Nomor-Nomor kedatangan, tapi bagaimana kualitasnya. Kita Ingin menghadirkan pariwisata yang mengimplementasikan Metode-Metode yang efektif, efisien, dan berorientasi hasil,” ujarnya.

Sosialisasi Sadar Wisata merupakan bagian dari Kampanye Sadar Wisata 5.0, yang menjadi program unggulan Kemenparekraf yang didukung Bank Dunia. Mengangkat pesan Istimewa Bilangan Pesona, CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability), serta Pelayanan Prima.

Ketika membuka Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Labuan Bajo, Selasa (7/3), Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenparekraf Ari Prasetio pun menegaskan, bahwa pemberdayaan desa melalui sektor pariwisata adalah Bentuk Konkret kedaulatan bangsa dalam membangun kepariwisataan.

“Kedaulatan pariwisata berangkat dari desa,” tuturnya.

Demi itu, ia mendorong partisipasi aktif Anggota dalam menghidupkan kepariwisataan di desa masing-masing, sehingga setiap pihak dapat menjaga keberlanjutan pariwisata nusantara.

Cek Artikel:  5 Gunung dengan Taman Edelweis yang Menawan

Pada kesempatan ini, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat Chrispinianus Mesima, mengajak para peserta Sosialisasi Demi memanfaatkan kesempatan mendapatkan pelatihan dengan Berkualitas, mendengarkan dengan pikiran dan hati terbuka.

Demi menjaga dan tetap meningkatkan kualitas pengembangan pariwisata, tuturnya, pelaku pariwisata pun harus Lanjut diingatkan kembali akan pentingnya hal-hal yang barangkali sudah diketahui Serempak, Tetapi seringkali pelaksanaannya belum sesuai dengan Cita-cita.

“Dunia Lanjut melangkah maju, sehingga kita harus Lanjut mengisi diri kita dengan pengetahuan yang Lanjut berkembang, termasuk tentang Bilangan Pesona, Pelayanan Prima dan CHSE,” ujar Chris.

Baca juga: Kemenparekraf buka program pembiayaan desa wisata di Sulawesi Selatan

Mungkin Anda Menyukai