Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berupaya mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dengan memperkuat sinergi dan kolaborasi Berbarengan pemangku kepentingan Berkualitas di pusat maupun daerah.
“Asal Mula Sasaran yang ditetapkan Kepada sektor pariwisata ini tinggi sekali. Sementara yang kita hadapi tantangannya Ketika ini sangat luar Normal. Tetapi Eksis strategi yang perlu kita ikuti dengan arah kebijakan dalam RPJMN maupun RKP. Dan tentunya Kepada mencapai Sasaran perlu kolaborasi yang kuat,” kata Kepala Biro Keuangan Kemenparekraf Iin Dwi Purwanti dalam keterangan Formal di Jakarta, Kamis.
Melalui acara Pra-Rakornas Pariwisata 2024 yang digelar di Jakarta pada Rabu (4/12), Iin mengatakan penguatan kerja sama itu ditujukan guna mendukung perencanaan dan penganggaran kepariwisataan sekaligus pengembangan sumber daya Mahluk (SDM) demi mewujudkan pariwisata yang inklusif, berkualitas, serta berkelanjutan sesuai arah kebijakan pariwisata di dalam RPJMN 2025-2029.
Iin menyebut pada tahun 2025 pagu anggaran yang ditetapkan Kepada Kemenpar adalah Rp1,7 triuliun.
Baca juga: Menpar sampaikan tiga program prioritas Pra-Rakornas Pariwisata 2024
Tetapi dengan adanya pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif, maka nilai anggaran yang telah ditetapkan tersebut kemudian dialokasikan ke Kemenpar dan Kemenekraf dengan rincian senilai Rp1,4 triliun Kepada Kemenpar dan Rp279 miliar Kepada Kemenekraf.
Maka dari itu, menurutnya sinergi dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan terkait sangat dibutuhkan Kepada dapat memaksimalkan program-program kerja Kemenpar.
Mulai dari konektivitas, aksesibilitas, relaksasi kebijakan atau regulasi, hingga pengembangan SDM yang menjadi fondasi dari pengembangan sektor pariwisata Indonesia.
Perwakilan Direktorat Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif, Kementerian PPN/BAPPENAS Wahyu Wijayanto menambahkan pariwisata menjadi salah satu sektor yang diharapkan Kepada dapat menjadi akselerator bagi skenario pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen dan hal tersebut akan menjadi fondasi pencapaian Indonesia Emas 2045.
“Ketika ini BAPPENAS sedang menyusun eight plus one strategi langkah kebijakan Percepatan pertumbuhan ekonomi yang di dalamnya memuat pariwisata. Tentunya kita harap selain pariwisata berkontribusi pada peningkatan nilai devisa, juga berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat,” kata Wahyu.
Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Subkhan menyampaikan PP Nomor 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi, yang Tak hanya berfokus kepada penciptaan SDM yang bekerja tetapi Bisa menjadi SDM yang mempunyai semangat enterpreneur.
Fajar juga menekankan apapun kurikulumnya tentu harus relevan dengan tugas dan kebutuhan industri. Apalagi sektor pariwisata diproyeksikan membutuhkan 12 juta tenaga kerja.
Bilangan tersebut menunjukkan bahwa kontribusi sektor pariwisata di Indonesia terhadap total tenaga kerja nasional diperkirakan mencapai 13-15 persen.
“Maka penyiapan SDM pariwisata itu menjadi hal yang paling Krusial,” kata Fajar.
Baca juga: Kemenpar: Tentukan destinasi wisata agar nyaman habiskan waktu libur
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan Mekanis Kepada AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Siaran ANTARA.

