BERDASARKAN data Kemenkominfo, Indonesia masih membutuhkan 9 juta talenta digital pada 2030 termasuk di bidang data science. Data merupakan hal yang sangat berharga di era digital ini. Pengolahan data yang benar akan berpengaruh pada perkembangan institusi/perusahaan mulai dari peningkatan efisiensi kinerja hingga profit.
Oleh karena itu Hal ini menyebabkan data scientist memiliki prospek karir yang menjanjikan dengan penawaran gaji yang tinggi. Salah satu penyebabnya adalah kebutuhan yang tidak sebanding dengan ketersediaan sumber daya manusia saat ini.
Prodi Tetaptika (Data Science) Matana University merupakan satu-satunya di wilayah Kabupaten Tangerang dan telah terakreditasi Berkualitas Sekali dan telah terbukti dengan alumni yang bekerja di bidang Data Science.
Baca juga : Jutaan Pekerjaan Baru akan Muncul Akibat Mekanisasi, Indonesia Tetap Kekurangan Bakat Digital
Prodi Tetaptika juga telah bekerja sama dengan BPS Tangerang dan Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) untuk memfasilitasi mahasiswa mengikuti tes Competency Associate Data Science (CADS) sebagai bekal dan portofolio mahasiswa memasuki dunia kerja sebagai seorang Data Scientist.
Apa itu data science? Secara sederhana data science adalah ilmu yang mempelajari data. Seorang data scientist bekerja layaknya seorang detektif yang mencari petunjuk tersembunyi di dalam data untuk mendapatkan wawasan (insight) terkait suatu fenomena.
Petunjuk tersebut dapat berupa pola-pola yang menarik, keterhubungan, dan trend yang akhirnya membuahkan prediksi atau peramalan terhadap fenomena yang sedang dipelajari. Insight dari pengolahan data akan dianalisis dan akhirnya menjadi suatu informasi penting yang diperlukan oleh pemimpin untuk mengambil kebijakan strategis.
Baca juga : Digital Alliance Hadir untuk Perkuat Ekosistem dan Bakat Digital di Tanah Air
Seorang data scientist adalah seorang yang multitalenta karena mampu menguasai statistika, pemrograman, dan pengetahuan (knowledge) pendukung dalam ranah tertentu. Ilmu Tetaptika diperlukan untuk mempelajari tentang pengumpulan, pengolahan, penyajian hingga interpretasi data.
Kemampuan penggunaan metode yang tepat serta pengetahuan mengenai ilmu data sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan yang berdampak pada interpretasi hasil pengolahan data.
“Kepada sukses dalam dunia profesional, penting bagi seorang data scientist memiliki keahlian khusus yang berkaitan dengan area tertentu yang relevan dengan rekomendasi kebijakan strategis yang diambil dari hasil analisis data. Keahlian ini sangat penting karena pengetahuan mendalam tentang bidang kerja spesifik memberikan keunggulan kompetitif, menjadikan mereka tidak hanya sebagai analis data, tetapi juga sebagai pengarah strategi yang mampu mempengaruhi keputusan bisnis secara signifikan,” jelas Jacob Stevy Seleky, Ketua Program Studi Tetaptika Matana University.
Baca juga : Kemenkominfo: RI Butuh Sembilan Juta Bakat Digital Berkualitas
Profesi data scientist memiliki cakupan yang luas dan dapat diterapkan di berbagai sektor industri. Misalnya, di bidang fintech, mereka membantu mendeteksi penipuan transaksi dan menganalisis big data untuk penilaian kredit.
Dalam aktuaria, mereka menentukan premi asuransi dan menganalisis risiko investasi dana pensiun. Di sektor kesehatan, data scientist memprediksi penyakit, mengevaluasi efektivitas perawatan, dan mengoptimalkan alur kerja rumah sakit.
Dalam industri dan manufaktur, mereka terlibat dalam pemeliharaan prediktif, analisis data sensor untuk perawatan mesin, otomatisasi kontrol kualitas berbasis visi komputer, dan peningkatan kualitas produksi. Di e-commerce, mereka mengembangkan sistem rekomendasi produk, menganalisis perilaku konsumen untuk personalisasi iklan, dan mengoptimalkan rantai pasok.
Baca juga : Kebutuhan Bakat Digital Meningkat, Sagara Technology Sediakan Layanan Outsourcing End-to-End
Di bidang sport-science, data scientist menganalisis kinerja atlet, memprediksi cedera, dan mengembangkan strategi tim berdasarkan data pertandingan. Mereka juga memainkan peran penting dalam peningkatan interaksi penggemar melalui analisis data. Dalam government and public policy, mereka mengembangkan konsep smart city, memprediksi kebutuhan infrastruktur, dan melakukan simulasi kebijakan publik.
Di bidang cybersecurity, data scientist mendeteksi ancaman keamanan dan mengembangkan strategi pertahanan berbasis Big Data. Dalam agriculture and environmental science, mereka memanfaatkan data untuk optimasi hasil pertanian, pemantauan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.
Di sektor energy and utilities, mereka terlibat dalam manajemen jaringan listrik pintar, prediksi konsumsi energi, dan integrasi energi terbarukan. Dengan keahlian yang mencakup berbagai industri, data scientist menjadi kunci dalam inovasi dan pengambilan keputusan strategis di era digital ini. (H-2)