Kemendagri Siap Dukung Baznas Gali Potensi Zakat di Indonesia

Kemendagri Siap Dukung Baznas Gali Potensi Zakat di Indonesia
Kemendagri dukung Baznas gali potensi Zakat(Dok. Baznas)

KEMENTERIAN Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung Baznas dalam menggali potensi zakat di tanah air.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas 2024 yang berlangsung di Kalimantan Timur. Ia menyatakan bahwa pengelolaan zakat di Indonesia sudah memiliki landasan hukum yang kuat.

Baca juga : Kepala Daerah Diminta Dorong Masyarakat Kaskan Zakat

“Kita beruntung bahwa zakat sudah dikelola, sudah ada undang-undangnya sejak tahun 2011, dan peraturan pemerintah tahun 2014. Tetapi, potensi zakat di Indonesia masih perlu digali lebih dalam,” jelasnya.

Menteri Tito menambahkan bahwa Kemendagri siap memberikan dukungan optimal agar Baznas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Ia juga menjelaskan beberapa langkah konkret yang telah diambil Kemendagri untuk mendukung Baznas.

Cek Artikel:  Altcoin di Asia, Eropa, dan Amerika Tinjauan Komparatif

“Kemendagri saat ini telah memperkuat kelembagaan Baznas, yang kini hadir di 34 provinsi dan hampir 514 kabupaten/kota. Tetapi, kinerja masing-masing daerah masih bervariasi, tergantung pada teamwork di masing-masing daerah,” ujarnya.

Baca juga : 70% Masyarakat Berzakat dari Kelas Menengah dan Milenial

Kemendagri juga meminta para gubernur, bupati, dan wali kota untuk memberikan laporan perkembangan Baznas setiap triwulan. Selain itu, untuk memperkuat kelembagaan, Kemendagri telah memperluas jaringan Unit Pengumpul Zakat (UPZ).

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pemanfaatan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), yang akan membantu dalam mendata jumlah umat Islam di setiap provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, hingga desa.

Cek Artikel:  Ketua Kadin Sebut Hotel Nusantara di IKN Siap Digunakan Agustus

“Data ini sangat penting untuk memastikan penyaluran zakat tepat sasaran,” imbuhnya.

Baca juga : Digitalisasi Mutlak Harus Dilakukan Dalam Pengelolaan Zakat di Indonesia

Tito juga mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara Kemendagri dan Baznas, serta berharap sinergi ini dapat terus ditingkatkan. “Terima kasih kepada Baznas yang telah berkolaborasi dalam program untuk daerah perbatasan, dan kami berharap program ini terus berjalan,” tutupnya.

Dalam acara yang dihadiri oleh Ketua Baznas RI Noor Achma; Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdum, serta jajaran pimpinan Baznas.

Rakornas Baznas 2024 sebelumnya dibuka oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo di Ibu Kota Nusantara. Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari 25-27 September 2024, dihadiri oleh 1.200 peserta yang berasal dari Pimpinan Baznas se-Indonesia, dengan mengusung tema Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita. (Z-10)

Cek Artikel:  Proses Perizinan Bangun PLTP 5-6 Mengertin, Presiden: Terlalu lelet

Mungkin Anda Menyukai