Liputanindo.id JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut tidak akan mengubah harga eceran tertinggi (HET) Minyakita, terlebih menjelang Ramadhan.
“Sekarang harga masih normal Rp14.000. Kalau harga bagus kenapa kita utak-atik, ini kan mau Lebaran nanti malah bikin ribut,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto, di Jakarta, Jumat (16/2/024).
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) pada Jumat (16/2), harga Minyakita berada di angka Rp15.400 per liter atau mengalami kenaikan harian sebesar 0,65 persen.
Menurut Suhanto, harga Minyakita saat ini masih dapat ditoleransi, sehingga tidak diperlukan adanya perubahan HET.
Pemerintah telah menetapkan HET Minyakita di level Rp14.000 per liter. Tetapi apabila terdapat penjual yang memberikan harga sebesar Rp14.500 per liter, hal tersebut masih dapat ditoleransi.
“Kalau harga masih normal, standar, kalau kita ubah-ubah justru nanti akan jadi kendala, jadi masalah. Apalagi ini orang baru euforia setelah pemilu menghadapi Ramadhan,” kata Suhanto dikutip Antara.
Lebih lanjut, Suhanto menyebut, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan lebih gencar melakukan kegiatan peninjauan pasar rakyat menjelang Ramadhan, guna memantau ketersediaan pasokan bahan pokok serta stabilitas harganya.
“Kami memprogramkan sebelum Ramadhan ini akan turun lagi untuk memantau bahan pokok, khususnya informasi-informasi yang terjadi kenaikan,” kata Suhanto.
HET minyak goreng kemasan dibanderol Rp14.000 per liter dan minyak curah Rp15.500 per kilogram. Aturan ini tercantum dalam Surat Edaran Nomor 03 Mengertin 2023 tentang Panduan Penjualan Minyak Goreng Rakyat yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan.
Aturan tersebut juga melarang penjualan minyak goreng rakyat secara bundling atau penjualan beberapa produk yang dikemas menjadi satu paket. (HAP)