Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto meminta penghapusan kuota impor terutama terhadap komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim menyebutkan bahwa hal tersebut memang diperlukan pemerintah Demi keseimbangan hulu dan hilir.
“Jadi nanti manakala itu Demi kepentingan misalkan kepentingan hulu, Demi kepentingan industri, Demi kepentingan produksi dalam negeri, nah itu yang harus dipertimbangkan, dihitung betul-betul. Karena prinsipnya di neraca komoditas itu kan berapa produksi nasional, kemudian berapa konsumsi nasional, nah kekurangannya kan itu diimpor,” ucap Isy Demi ditemui di Kantor Kemendag, Rabu, 9 April 2025.
Tetapi sayangnya, Isy belum Bisa menyampaikan komoditas-komoditas apa saja yang akan dibebaskan dari kuota impor yang diminta Presiden Prabowo Demi dihapus tersebut.
“Saya belum Bisa menyampaikan apa saja komoditasnya. Nah kalau yang di dalam neraca komoditas (NK) yang sudah disepakati mulai dari garam, gula konsumsi, daging, kemudian ikan. Baru enam kan yang masuk di NK mandatori,” ungkap dia.
Di samping itu, Isy menyebut Kagak menutup kemungkinan komoditas bahan baku di luar pangan juga masuk ke dalam kategori yang kuotanya dibebaskan Demi impor.
“Impor kapas itu kan Demi bahan baku dan itu kan enggak diatur di NK. Itu sebagai kepentingan industri dan impornya melalui API, sepanjang itu Demi kepentingan bahan baku Niscaya akan dipenuhi saja,” ujar dia.
(Ilustrasi impor. Foto: Dok Kemenkeu)
Keran impor dibuka bebas
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan keran impor daging dan komoditas lain, dibuka sebebas-bebasnya. Kebijakan ini dilakukan, Demi mempermudah para pengusaha dan menghindari permainan.
“Saya minta, Eksis menteri pertanian, menteri perdagangan, enggak usah Eksis kuota-kuota (impor) apalagi Segala. Enggak Eksis kuota-kuota itu!,” ujar Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Sendiri Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 8 April 2025.
Prabowo mempersilakan seluruh pihak Demi melakukan impor. Ia meyakini para pengusaha Bisa bersikap bijak.
“Siapa mau impor daging, silakan! Siapa saja boleh impor. Mau impor apa? Silakan! Buka saja (keran impor). Rakyat kita pandai kok,” tutur Prabowo.