AC Milan nemetik kemenangan dari rival sekota Inter Milan dalam derby della madonnina pada pekan kelima Serie A di Giuseppe Meazza, Senin (23/9) WIB. Rossoneri menang 2-1.
Kemenangan krusial tersebut sedikit meredakan isu pemecatan sang pelatih Milan Paulo Fonseca. Pasalnya, Milan memastikan kemenangan pertama atas Inter sejak 2022.
Milan memimpin lebih dulu lewat gol Christian Pulisic kemudian Inter membalasnya berkat gol Federico Dimarco. Gol penentu kemenangan Milan tercipta oleh Matteo Gabbia dicetak jelang akhir laga.
Baca juga : Dikalahkan Monza, Ini Pengkajian Pioli untuk AC Milan
Fonseca mengaku tak ambil pusing soal spekulasi masa depannya di Milan. Jelang laga, muncul spekulasi jika Milan kalah akan berujung pemecatan bagi sang pelatih terutama usai kekalahan kandang dari Liverpool di Aliansi Champions.
“Itu tidak banyak berpengaruh bagi saya (isu pemecatan) karena saya tidak membaca atau mendengarkan hal-hal ini,” kata Fonseca kepada DAZN.
“Ini akan menjadi minggu dengan sedikit lebih percaya diri, tetapi yang penting bagi saya adalah terus melihat para pemain percaya pada ide-ide kami, seperti yang telah mereka lakukan sejauh ini. Kami tahu bahwa kami harus meningkatkan kemampuan,” imbuhnya.
Baca juga : Stefano Pioli Serius AC Milan Terjaminkan Area Aliansi Champions, Cek Klasemen Terbaru
Fonseca melakukan perombakan taktis menghadapi Inter. Dia mengubah sistem menjadi 4-4-2 dengan Tammy Abraham dan Alvaro Morata di depan.
Perubahan tersebut membuahkan hasil setelah pergerakan solo Christian Pulisic memberi Milan keunggulan awal.
Tetapi, Federico Dimarco menyamakan kedudukan bagi Inter. Pada menit terakhir, Matteo Gabbia sukses menyundul tendangan bebas Tijjani Reijnders untuk memastikan kemenangan Milan.
“Itu adalah derby, Milan sudah lama tidak memenanginya dan tentu saja itu penting untuk performa kami saat ini. Saya pikir para pemain menunjukkan banyak keberanian dan kami pantas menang. Saya tidak ingat pernah melihat tim yang menyebabkan banyak masalah bagi Inter dalam waktu yang lama,” kata Fonseca.
“Morata memiliki peran yang sama seperti Reijnders saat melawan Liverpool, jadi kami tidak banyak berubah. Terang, mereka adalah pemain yang berbeda, karena Morata dapat bergerak maju dengan lebih mudah, tetapi struktur timnya sama,” ungkapnya.(Dhk/P-2)
