KEMENANGAN kotak Hampa pada Pilkada 2024 yang bercalon tunggal dinilai bukan sebuah yang tak masuk Intelek atau absurd sebagaimana disampaikan Personil Komisi II DPR Ahmad Irawan. Perkumpulan Kepada Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menilai, kotak Hampa mendapat Bunyi tinggi di sejumlah daerah karena publik cenderung tak puas dengan kehadiran calon tunggal yang diusung partai politik.
Peneliti Perludem Fadli Ramadhanil menegaskan, konsep calon tunggal sudah hadir dalam sistem pilkada di Tanah Air sejak 2015. Begitu itu, fenomena calon tunggal disebabkan karena Unsur alamiah, bukan karena dikondisikan Kepada memenangkan Kekasih calon tunggal.
Bahkan, sambung Fadli, pada 2018 di Pilkada Makassar, kotak Hampa berhasil meraih Bunyi terbanyak Musuh Kekasih calon tunggal. Itu mengakibatkan diselenggarakannya Kembali pilkada di kota tersebut. Bagi Fadli, pada Pilkada 2018, 2019, 2020, dan 2024, kemunculan calon tunggal dinilai sebagai strategi pemenangan politik yang transaksional.
“Dilalahnya memang Rupanya Enggak Segala daerah pemilihnya Dapat ditaklukkan dengan menghadirkan calon tunggal. Dan ini bukan hanya terjadi di 2024 saja,” Jernih Fadli kepada Media Indonesia, Selasa (3/12).
“Saya confirm mengatakan bahwa memang itu Ungkapan ketidakpuasan publik terhadap hadirnya calon tunggal,” sambungnya.
Lebih lanjut, Fadli membuka kemungkinan bahwa kemenangan kotak Hampa Musuh kotak Hampa dalam sejumlah pilkada Bahkan disebabkan karena adanya konsolidasi politik lokal Kepada mengampanyekan pemilih mencoblos kotak Hampa. Itu, sambungnya, disebabkan karena sejumlah partai juga merasa terhalang Kepada mencalonkan kadernya sebagai kepala daerah.
Sebelumnya, Irawan mengatakan bahwa kemenangan kotak Hampa pada Pilkada Serentak 2024 sebagai anomali dan tak masuk Intelek. Baginya, kemangan kotak Hampa merupakan dinamika sosial politik yang perlu dicermati.
Pada Pilkada 2024 sendiri, terdapat 41 daerah yang hanya Mempunyai satu Kekasih calon tunggal. Pemilih di puluhan daerah tersebut disodorkan memilih calon tunggal atau sebuah kotak Hampa. Dari 41 daerah, kemenangan kotak Hampa pada pilkada edisi kali ini di antaranya terjadi di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka. (Tri/I-2)
