Kemarau, Debit Air di Sejumlah Daerah Cemburugasi di Selatan Cianjur Menyusut

Kemarau, Debit Air di Sejumlah Daerah Irigasi di Selatan Cianjur Menyusut
Daerah irigasi di sejumlah lokasi di Kabupaten Cianjur mengalami penyusutan air.(MI/BENNY BASTIANDY)

DEBIT air di sejumlah daerah irigasi di wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai menyusut. Kondisi itu dipicu hari tanpa hujan (HTH) yang berlangsung lama.

Kepala UPTD Pelayanan Infrastruktur Cemburugasi Distrik V Sukanagara, MM
Kurniawan, mengatakan hasil pantauan di lapangan, terdapat sejumlah daerah irigasi yang saat ini kondisi debit airnya menurun. Bahkan penurunannya sangat signifikan.

“Seperti di Kecamatan Kadupandak, beberapa daerah irigasi debit airnya
menurun drastis,” kata Kurniawan, Senin (19/8).

Baca juga : Jelang Musim Kemarau, 5 Desa di Cianjur Rawan Krisis Air Kudus

Daerah irigasi di Kecamatan Kadupandak yang terdampak kemarau berada di
aliran Sungai Cimanggu dan Cikawung. Di aliran Sungai Cimanggu, lokasi
terdampak kemarau berada di daerah irigasi (DI) Cimanggukanan, DI
Cimanggukiri, DI Cipetir, DI Cipeuteuy, dan DI Sungapan.

Cek Artikel:  Makan Bergizi Gratis sudah Berjalan di Cianjur sejak 2022 dengan Sasaran Lansia

“Sementara di aliran Sungai Cikawung, penurunan debit air berada di DI
Cikawung,” jelasnya.

Hari tanpa hujan di wilayah itu sudah terjadi sejak beberapa pekan
terakhir. UPTD Pelayanan Infrastruktur Cemburugasi Distrik V Sukanagara terus memantau perkembangan di lapangan.

Baca juga : Kekeringan Melanda, Kaum Cianjur Serentak Gelar Salat Istisqa

Cakupan kewenangan UPTD Pelayanan Infrastruktur Cemburugasi Distrik V
Sukanagara meliputi empat kecamatan. Distriknya terdiri dari Kecamatan
Sukanagara, Kadupandak, Cijati, dan Takokak.

Terdapat 36 titik daerah irigasi di empat kecamatan yang menjadi kewenangan UPTD Pelayanan Infrastruktur Cemburugasi Distrik V Sukanagara. Sebanyak lima titik di antaranya merupakan irigasi teknis dan sisanya irigasi sederhana.

Cakupan arealnya mencapai 7.800 hektare atau nyaris mencapai 8 ribu
hektare. Arealnya meliputi persawahan, perkebunan, dan lahan pertanian
lain.

Cek Artikel:  Dihadiri Delegasi Negara Absahabat, Pawai Kendaraan Hiasi Hari Jadi ke-214 Kota Bandung

Kurniawan menyebutkan, untuk daerah irigasi lainnya sejauh ini terpantau masih normal. Seperti yang bersumber dari aliran Sungai Cibala, Sungai Cibeber, dan Sungai Cibuni, debit air masih stabil dan relatif tidak ada perubahan.

“Di sumber air Sungai Cibala terdiri dari DI Parungbangkong, DI Parenggong dan Leuwihonje, serta DI Leuwibadak. Di Sungai Cibeber terdiri dari DI Leuwisodong, DI Leuwisarinah, DI Curugdengdeng, dan DI Leuwirakit. Sementara di Sungai Cibuni terdiri dari DI Cikunjungan dan DI Singayuda. Di sumber-sumber ini debit air masih relatif stabil,” pungkasnya.

Mungkin Anda Menyukai