Kemarau, Air Waduk Saguling Menyusut

Kemarau, Air Waduk Saguling Menyusut
Waduk saguling di Bandung Barat yang airnya mulai menyusut.(Dok. MI/Depi Gunawan)

TINGGI permukaan air Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat menyusut pada musim kemarau. Demi ini, penurunan muka air waduk telah mendekati batas bawah normal.

Berdasarkan data PT PLN Indonesia Power UBP Saguling selaku pengelola waduk Saguling mencatat, tinggi muka air Waduk Saguling saat ini adalah 636 meter, sedangkan batas bawah adalah 625 meter.

“Tetapi secara pola operasi waduk tahunan, kondisi Tinggi Muka Air Waduk ini masih dalam Batas Operasi Kebiasaanl Waduk Saguling,” terang Manager Sipil dan Lingkungan UBP Saguling, Prajamukti Ediatmaja saat dikonfirmasi, Minggu (25/8).

Baca juga : 5.508 Hektare Lahan Pertanian di Bandung Barat Terancam Kekeringan

Dalam pengoperasian PLTA, dia menjelaskan, tiap bulan UBP Saguling berkoordinasi dengan 3 pengelola waduk, BMKG, PLN P2B, dan BBWS selaku regulator dalam forum TKPBKC.

Cek Artikel:  BigSocial Memitigasi Kekerasan Seksual dengan Memanfaatkan AI

Menurutnya, forum tersebut menyepakati kondisi ketersediaan air yang ditentukan berdasarkan rencana produksi UBP Saguling dan 2 PLTA lainnya dengan memperhatikan kebutuhan pengairan di Waduk Jatiluhur.

“Akibat kondisi penurunan itu, operasional PLTA ikut berpengaruh terutama dalam jumlah pengoperasian turbin. Demi ini terdapat 4 turbin di PLTA Saguling dengan status 2 turbin beroperasi normal dan 2 turbin dalam masa pemeliharaan periodik,” ungkapnya.

Baca juga : Kemarau, Waduk Gembong Pati Menyusut Hingga 2,8 Juta Meter Kubik

Ia menjelaskan, penurunan muka air waduk disebabkan kondisi curah hujan turun karena musim kemarau. Tercatat, debit air masuk ke Waduk Saguling saat ini 34.2 meter kubik per detik.

Sedangkan pada puncak musim hujan, debit air masuk ke waduk melonjak hingga 157 meter kubik per detik. Tetapi berdasarkan rencana tahunan operasi Waduk Saguling, kondisi saat ini masih dalam batas operasi normal. Batas Operasi Kebiasaanl bulan Agustus berada pada kisaran 634 meter.

Cek Artikel:  Pilkada Bandung Barat, Kekasih Jeje-Abdul Harris Didukung PAN dan Gerindra

“Demi kondisi puncak hujan debit yang masuk di waduk dapat mencapai 157 meter kubik per detik sementara musim kemarau adalah 18.51 meter kubik per detik. Kondisi realisasi debit saat ini adalah 34.2 meter kubik per detik,” kata Prajamukti.

Apabila penurunan air terus terjadi, ia menambahkan, bukan tak mungkin pengelola waduk akan melakukan modifikasi cuaca atau Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Hal ini dilakukan agar pasokan air untuk kegiatan PLTA dan pengairan tetap terjaga.

“Dengan pengaturan pola operasi dan rencana akan melakukan TMC pada awal musim penghujan di Oktober 2024,” jelasnya. (Z-9)

Mungkin Anda Menyukai