Kemampuan Pusingkatan Skill Perlu Dirumuskan dalam Kurikulum Pendidikan

Kemampuan Peningkatan Skill Perlu Dirumuskan dalam Kurikulum Pendidikan
Festival Pendidikan Jawa Barat 2024 di Gedung Gelanggang Budaya Ganesha, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/5/2024).(ANTARA/NOVRIAN ARBI)

REKTOR Universitas Telkom, Prof Dr Adiwijaya berbicara bagaimana mendesain sistem pendidikan nasional di bawah pemerintahan baru Prabowo-Gibran untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Ia menyampaikan desain sistem pendidikan nasional ke depan mulai pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi harus disesuaikan dengan umur anak-anak dan skill mereka.

“Jadi ada klasterisasi, namun muaranya berorientasi pada higher order thinking skills,” kata Adiwijaya, Minggu (8/9).

Ia mencontohkan untuk siswa di sekolah dasar. Pada jenjang ini, desainnya tidak hanya bercerita tentang pengetahuan, tetapi lanjut pada pemahaman dan diberikan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka bisa merasakan (menganalisis) apa yang diajarkan.

Baca juga : Pameran Seni Dukung Pendidikan Anak Kurang Pandai

Cek Artikel:  Kemenparekraf Luncurkan Naskah Kampanye Sadar Wisata di 10 Desa Wisata

Teladan lainnya, sebut Adiwijaya, pada jenjang pendidikan tinggi. Dalam ekosistem perguruan tinggi, para mahasiswa tidak hanya diberikan pengetahuan dan pemahaman tapi dilanjut sampai bisa menganalisis, evaluasi bahkan menciptakan solusi dari masalah yang dihadaoi, sehingga ini dapat menjadi salah satu indikator kualitas mahasiswa  sebagai problem solver. 

“Kemampuan problem solving itu adalah yang pertama dan utama dalam sistem pendidikan, yang perlu dikembangkan lebih intensif lagi,” tambahnya.

Kagak hanya kemampuan menyelesaikan masalah,  mereka perlu diajarkan, bagaimana bekerjasama dengan orang lain. Apalagi persoalan bangsa ini makin kompleks, sehingga dengan kolaborasi maka kontribusi yang diciptakan akan semakin luas dan berdampak. Tak kalah pentingnya, urai Adiwijaya, adalah persoalan adaptasi teknologi. 

Cek Artikel:  Olahraga tidak Hanya Membakar Lemak Rupanya Juga Menyimpan Lemak dengan Lebih Berkualitas

Baca juga : Pengkajian Perencanaan Anggaran Pendidikan Harus Segera Dilakukan

“Terdapatptasi terhadap teknologi yang ada  bukan hanya sekadar mengikuti dan menggunakan teknologi tapi perlu dipahami bagaimana teknologi bekerja dan dijadikan sebagai akselerator dalam penyelesaian masalah,” paparnya.

Adiwijaya mengatakan, dengan tantangan menyiapkan SDM andal menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan sosok andal dan mumpuni, yang memahami seluk beluk sistem pendidikan nasional ke depan. Kagak hanya sebagai konseptor tetapi juga eksekutor. 

Di antara sosok yang tepat menahkodai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi adalah Amich Alhumami, yang saat ini menjabat Deputi Bidang Pembangunan Orang, Masyarakat, dan Kebudayaan (PMMK) Bappenas.

Baca juga : Kedubes Australia Buka Kesempatan Kerja Sama Tri Dharma Perguruan Tinggi

Cek Artikel:  Bijak Konsumsi Antibiotik, Hindari Risiko Infeksi Bakteri Kebal Obat

“Pak Amich sudah banyak berperan dalam hal ini (Pendidikan, Kebudayaan, dan Iptek), termasuk menjaga pencapaian sustainable development goals, bagaimana peranannya dalam pembanguman nasional ini. (Beliau) salah satu sosok yang layak diperhitungkan,” sebut Adiwijaya.

Ia menilai, dengan pengalaman panjang di Bappenas puluhan tahun, Amich Alhumami dinilai mampu membenahi sistem pendidikan nasional pada pemerintahan Prabowo-Gibran secara holistik, yang memberi nilai tambah terhadap pertumbuhan ekonomi dan SDM sekaligus. 

“Track record Amich Alhumami memperlihatkan hal itu bagaimana tanggungjawab keterlaksanaan pendidikan yang berorientasi outcome, sehingga dapat  memberikan dampak pada pembangunan Indonesia Emas 2045,” tandasnya.

Mungkin Anda Menyukai