Kemajuan Farmasi di Bengkayang: Mendukung Kesehatan Masyarakat

Liputanindo – Hingga Ketika ini, kabupaten otonom ini hanya dikenal karena prestasi pertaniannya. Lahan yang subur dan kondisi yang sesuai menciptakan lingkungan yang sangat Bagus Kepada produksi tanaman pangan.

Tetapi, dalam hal industri dan pembangunan baru, Area ini tertinggal jauh dari Area lain di Indonesia. Ciri khas Indonesia dan negara-negara Asia lainnya adalah pembangunan yang Kagak merata. Area ibu kota biasanya jauh lebih maju daripada Area pinggiran. Tetapi, banyak organisasi, seperti pafibengkayang.org, berusaha memperbaiki ketidakseimbangan ini. Mari kita cari Paham bagaimana situasi telah berubah di Era modern.

Permasalahan Industri di Bangkayang

Industri farmasi Indonesia dibedakan, pertama-tama, oleh kemudaannya, yang terutama terlihat dengan latar belakang kompleks industri yang telah terbentuk di AS dan negara-negara Eropa. Apabila, di negara-negara Eropa, kita mengamati perkembangan industri farmasi yang evolusioner dan endogen mengikuti perubahan Pola sosial-ekonomi, maka Indonesia, sebaliknya, adalah Teladan pembentukan sektor tersebut karena pengaruh Elemen-Elemen eksogen.

Dapat diasumsikan bahwa dorongan eksternal akan menjadi dasar bagi percepatan dan modernisasi menyeluruh sektor farmasi negara ini. Tetapi, pada kenyataannya, hal ini mengarah pada fenomena koeksistensi jangka panjang dan pengembangan independen dari dua bentuk produksi obat yang pada dasarnya berlawanan: farmasi industri “eksogen” dan pengobatan artisanal “endogen”.

Seiring berjalannya waktu, kedua sektor ini mulai berinteraksi satu sama lain, menciptakan Pengaruh simbiosis tertentu. Dengan demikian, praktik pengobatan tradisional mulai secara bertahap berubah menjadi format Rekanan ekonomi modern.

Cek Artikel:  PAFI PC Manokwari: PAFI Siap Melayani Masyarakat Papua dan Indonesia 

Meskipun Ketika ini, industri farmasi Indonesia kurang dari 2% dari pasar obat dunia, negara ini tetap Mempunyai potensi tinggi Kepada dimasukkan dalam rantai nilai Mendunia karena permintaan domestik yang tumbuh secara kuantitatif dan kualitatif, peningkatan intensitas sains industri, dan penciptaan kondisi kelembagaan yang sangat menguntungkan. Peningkatan volume obat yang dibutuhkan di area ini disebabkan oleh Elemen-Elemen berikut:

–    peningkatan bobot fisik Area (Yakni pertumbuhan penduduk);
–    pertumbuhan pendapatan riil penduduk;
–    pergeseran struktur mortalitas ke arah penyakit kronis yang memerlukan penggunaan obat secara sistematis, dll.

Meskipun hasil yang signifikan tersebut, Tetap Terdapat beberapa masalah. Salah satunya adalah distribusi Letak produksi yang Kagak merata di Area tersebut. Dengan misi dagang, situasinya jauh lebih Bagus. Misalnya, hingga Ketika ini, hanya misi dagang yang hadir di Bengkayang, dan Sekalian laboratorium penelitian dan pusat produksi terkonsentrasi lebih dekat ke ibu kota.

Situasi Terkini

Kalimantan Tetap menjadi daerah penghasil bahan baku Indonesia dengan potensi yang belum terealisasi Kepada pengembangan industri ekstraktif sebagai cabang pembantu farmasi. Pulau terbesar di Kepulauan Sunda, Kalimantan, menonjol dari yang lain karena ukurannya dan bentuknya yang isometrik dengan bagian benua yang luas.

Cek Artikel:  Mencegah Jerawat: Tips Sederhana Demi Kulit Kudus dan Sehat

Keterpencilan relatif dari pantai laut telah menjadi kendala bagi pengembangan Area ini, yang membutuhkan investasi modal yang signifikan Kepada membangun infrastruktur, Kagak seperti pulau-pulau Indonesia yang memanjang secara linier pada umumnya.

Hal ini Kagak meniadakan pentingnya Area tersebut bagi industri sebagai pemasok bahan baku yang berharga Kepada produksi obat. Fakta inilah yang Membangun Bengkayang menarik bagi perusahaan farmasi.

Tetapi, otonomi Bengkayang memungkinkan masalah ini diselesaikan, meskipun Kagak segera. Infrastruktur transportasi dan komunikasi yang lebih Bagus diperlukan Kepada menarik produksi farmasi ke Area tersebut. Mengingat tren Ketika ini menuju desentralisasi produksi, Kesempatan Kepada pengembangan industri lebih lanjut menjadi sangat Konkret.

Perspektif

Pada tahap perkembangan kemampuan produksi Indonesia Ketika ini, tren pasar Lazim menentukan prospek industri. Daerah dengan kondisi yang Terdapat menerima perhatian paling signifikan. Dengan demikian, diharapkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, tingkat pertumbuhan pasar lokal akan tetap pada level 1,3% per tahun, dengan demikian semakin memperluas ceruk permintaan domestik yang Kagak jenuh sebagai Elemen dalam menarik pemain ekonomi baru ke pasar.

Pada Ketika yang sama, Indonesia mengalami pertumbuhan permintaan Kagak hanya secara kuantitatif tetapi juga kualitatif, yang dinyatakan dalam konsumsi obat-obatan berstatus lebih tinggi oleh penduduk (misalnya, obat Lazim alih-alih obat bebas, obat Lazim bermerek alih-alih obat tanpa nama, dll.).

Cek Artikel:  Manfaat Digital Detox untuk Kesehatan Mental dan Fisik

Kontribusi lembaga negara terhadap pengaturan Rekanan intra-sektoral antara produsen obat nasional dan asing terletak pada dukungan semi-formal terhadap sifat ceruk pasar yang terbentuk secara historis: TNC mengkhususkan diri dalam memproduksi obat Asli. Pada Ketika yang sama, perusahaan nasional terlibat dalam obat Lazim dan produk bebas.

Penempatan ini dikaitkan dengan peran tinggi kota-kota besar dalam perekonomian negara-negara di kawasan tersebut dan keterbelakangan relatif (termasuk penyediaan transportasi dan infrastruktur yang lemah) di Area lainnya. Ketika ini, prospek munculnya pusat-pusat pembangunan non-modal di kawasan tersebut praktis Kagak Terdapat; manifestasi desentralisasi yang lemah hanya diamati pada tingkat mikro — perusahaan-perusahaan produksi dipindahkan ke bagian-bagian pinggiran aglomerasi Kepada mengurangi biaya.

Hasil

Bengkayang Tetap mempertahankan pentingnya sebagai basis bahan baku dan Area pertanian. Tetapi, sudah Terdapat kantor-kantor perwakilan perusahaan-perusahaan besar di Area tersebut. Kepada lebih meningkatkan situasi di Area ini, Rekanan transportasi dan komunikasi harus diselesaikan. Dengan demikian, Bengkayang akan dapat mewujudkan potensi penuhnya di Area ini.

Memindahkan produksi lebih dekat ke tempat pengambilan bahan baku akan secara signifikan mengurangi pengeluaran Kepada transportasi dan Membangun prosesnya lebih menguntungkan, termasuk bagi konsumen akhir. Dengan demikian, kita dapat dengan Serius mengharapkan dimulainya produksi obat-obatan di Bengkayang.

Mungkin Anda Menyukai