Keluarga Korban Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang Kecewa Paparan Polisi Enggak Sesuai Fakta

Keluarga Korban Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang Kecewa Paparan Polisi Tidak Sesuai Fakta
Keluarga Gamma Rizkynata Oktafansy(MI/Akhmad Safuan)

KELUARGA Korban penembakan siswa SMKN 4 Semarang kecewa Enggak dilibatkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, di Jakarta, Selasa (3/12), karena banyak yang disampaikan kepolisian yang berbeda dengan Fakta, sehingga legislatif Enggak mendapatkan kondisi yang sebenarnya.

“Kami awalnya sangat gembira dan berharap diundang dalam RDP dengan Komisi III DPR RI, di Jakarta, karena kami dapat memaparkan kondisi dan fakta sebenarnya terutama tudingan kepolisian yang menyebutkan korban Gamma Rizkynata Oktafansy adalah gangster,” kata juru bicara keluarga korban Subambang Selasa (3/12).

Tetapi ketika sudah mempersiapkan diri Demi datang, lanjut Subambang, tiba-tiba Minggu (1/12) dibatalkan tanpa mengetahui alasannya, bahkan dari DPR dijanjikan Demi ikut melalui zoom, tetapi link Enggak dapat dibuka sehingga hanya dapat Menonton dari siaran televisi. “Kami tambah kecewa karena apa yang disampaikan Kepala Polrestabes Semarang Enggak seperti fakta sebenarnya,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Mengaku Dijebak, 5 Kader PDIP Minta Ampun Gugat SK Kepengurusan

Pernyataan polisi menyebutkan korban Gamma Rizkynata Oktafansy menggunakan motor metik Corak merah, menurut Subambang, Enggak Pas karena korban Ketika malam kejadian menggunakan motor metik Corak hitam, sedangkan kejanggalan lain polisi menyebutkan korban menyerang polisi, tetapi faktanya seperti terlihat di rekaman video yang Eksis polisi mencegat dan melakukan penembakan empat kali.

Lebih Membangun keluarga kecewa, ungkap Subambang, adalah stigma disematkan oleh polisi bahwa korban merupakan Personil gangster atau tawuran, ini merupakan rekayasa Demi menutupi kasus penembakan oleh Aipda Robig Zaenudin, bahkan Ketika ini keluarga khawatir Eksis upaya menghilangkan barang bukti, karena jejak digital di gawai dapat mengungkap fakta sebenarnya.

“Hingga Ketika ini, barang-barang korban seperti gawai, tas, dompet dan motor korban Lagi ditangani polisi dan belum dikembalikan,” ujar Subambang didampingi Andi Prabowo, orang Uzur almarhum Gamma Rizkynata Oktafansy.

Cek Artikel:  Geger Dugaan Pelecehan Seksual Guru SMK di Sulsel, Kepala Sekolah: Akan Kami Rotasi yang Bersangkutan

Selain itu pemaparan polisi lebih menonjolkan masalah tawuran ketimbang kasus penembakan itu, demikian Subambang, menjadikan keluarga korban semakin Pasti adanya upaya rekayasa tersebut, apalagi seolah para pelaku tawuran yang mengajak adalah Gamma, padahal bukti-bukti yang ditampilkan polisi Dapat saja adalah bagian dari rekayasa.

“Jadi remaja itu kayak sudah disetel supaya ngomong ‘Siapa yang ajak’? ‘Gamma, Siapa yang beli senjata? Gamma’. Ini yang perlu kami perjelas dengan Cita-cita Dapat meluruskan Siaran itu di RDP,” tuturnya.

Dalam pemaparan di RDP itu juga, Subambang Menonton pihak polisi sudah menghakimi, memvonis, bahwa korban meninggal adalah sebagai pelaku pengajak tawuran, korban dianggap  mengajak Demi membeli barang bukti senjata tajam dan minuman keras. 

Cek Artikel:  KPU Formal Tetapkan Delapan Parpol Lolos ke Senayan, PPP Bukan Masuk

“Gamma sendiri dikenal Enggak senakal itu, merokok pun Enggak, sehingga kami menyesalkan polisi sama sekali tadak menjunjung asas Prasangka tak bersalah,” ungkapnya.

Om korban Akbar,49,  menambahkan kejadian penembakan yang terekam di CCTV Terang Enggak Eksis adegan kejar-kejaran, Tetapi kepolisian menyebutkan Grup Gamma kejar lawannya dan sesudah itu Gamma disebut menyerang polisi tetapi di video sama sekali korban Enggak melakukan penyerangan. 

“Keluarga juga mempertanyakan tudingan Gamma membawa senjata, bahkan dituding membeli senjata tersebut dari online shop, polisi harus membuktikan itu, karena di video Terang Enggak Eksis senjata pada korban,” papar Akbar. (H-2)

 

Mungkin Anda Menyukai