Keluarga Curiga Lettu Eko Damara Bukan Tewas Bunuh Diri, Korps Marinir Merespons

Liputanindo.id – Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Endi Supardi menjelaskan pihaknya sudah berupaya menjaga nama Berkualitas keluarga perwira TNI AL asal Sumatera Utara (Sumut) Lettu Laut (K) Eko Damara (31), yang tewas karena bunuh diri pada Sabtu (27/4) silam.

Upaya itu dilakukan Endi dengan Langkah membawa jenazah ke kampung halaman korban Kepada dimakamkan secara layak. Pihaknya juga memerintahkan jajaran marinir Kepada mendatangi proses pemakaman korban.

“Kami perintahkan Danyon kesehatan, Komandan Resimen dalam hal ini Kolonel Yuyun kami perintahkan ke Medan Kepada mengikuti proses pemakaman sebagai mana seorang prajurit dimakamkan. Kemudian Kepada menjaga nama Berkualitas keluarga juga di sana, supaya keluarga terhormat di depan tetangganya,” kata Endi Demi ditemui di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin.

Cek Artikel:  AHY Ungkap SBY Diundang Bill Gates Hadiri Lembaga Dunia di New York

Endi merasa pihaknya perlu menjaga nama Berkualitas korban, lantaran Eko merupakan bagian dari TNI AL. Bahkan, Endi bahkan membuka kesempatan bagi keluarga yang Mau meminta penjelasan Apabila dirasa Mortalitas Eko dianggap Bukan wajar.

“Kami juga persilakan Apabila keluarga mau otopsi,” kata Endi.

Tetapi demikian, Endi menyayangkan sikap keluarga Eko yang lebih memilih berbicara ke media massa dan mengatakan isu yang Bukan terbukti.

Dari mulai Eko meninggal di Ruangan mandi hingga Eksis luka lebam dan sundutan rokok di badannya. “Kami dari Korps Marinir Bukan pernah mengatakan TKP di Ruangan mandi. Kami kejar dari siapa, tapi beliau Bukan mau menyampaikan. Hanya menyampaikan dari orang yang Pandai dipercaya, artinya Bukan terbuka,” kata Endi.

Cek Artikel:  Beredar Surat Kader Senior yang Minta Jokowi Jadi Ketum, Golkar: Bukan Pemilik Hak Bunyi

Terkait luka lebam dan luka akibat puntung rokok, Endi memastikan hal tersebut Bukan ditemukan berdasarkan kesaksian pihak yang memandikan jenazah Eko di RSUD Papua.

Endi menjelaskan, Eko bunuh diri dengan menembak kepalanya di ruang kesehatan pos komando taktis yang terletak di daerah konflik, Papua Pegunungan, menggunakan senjata laras panjang.

Dia mengakhiri hidupnya diduga karena beberapa masalah, salah satunya terlilit hutang hingga ratusan juta rupiah. Endi juga menjelaskan bahwa Eko aktif berjudi online.

Hal itu dikatakan Endi berdasarkan hasil pemeriksaan digital forensik yang dilakukan jajarannya. Dengan terbukanya Korps Marinir akan informasi ini, Endi berharap Bukan Eksis Tengah spekulasi yang berkembang soal Mortalitas Eko.

Cek Artikel:  Jelang Pilkada, FKPT Aceh Gelar Sosialisasi Pencegahan Radikalisme

Dari penjelasan itu, keluarga korban curiga, Karena ditemukan dugaan bekas luka lebam dan sulutan api rokok di jenazah Eko. Menurut Kerabat kandung Eko, Didi Pranajaya, TNI AL sangat Segera mengambil Konklusi tanpa autopsi atau penyelidikan lebih lanjut.

Mungkin Anda Menyukai