Kelanjutan Kasus Pimpinan Ponpes di NTB yang Diduga Lecehkan Santri Lewat Pesantrennya Dirusak

Liputanindo.id – Polres Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, memburu seorang pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Daerah Sekotong, berinisial MA, yang diduga melecehkan santrinya.

“Tetap dicari,” kata Kepala Polres Lombok Barat, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, Senin kemarin.

Dengan menyampaikan hal demikian, Gede Junaedi memastikan kasus dugaan pelecehan ini masuk dalam proses penyelidikan sesuai adanya laporan korban.

“Jadi, kasus ini Tetap penyelidikan. Selain mencari terduga pelaku, pemeriksaan saksi dan korban Tetap berjalan,” ujarnya.

Selain itu, pihak kepolisian kini tengah menunggu hasil visum korban yang terungkap jumlahnya lebih dari satu santriwati.

“Buat persetubuhan, nanti tergantung hasil visum. Demi ini (visum) belum kami kantongi, Tetap kami tunggu,” ucap dia.

Cek Artikel:  Darurat Wabah DBD dan Malaria di Nias Selatan, 8 Meninggal dan 562 Orang Terjangkit

Kasus dugaan pelecehan terhadap santriwati ini sebelumnya mendapat reaksi dari sekelompok masyarakat. Reaksi itu berupa perusakan ponpes yang terjadi pada Rabu (8/5).

Tetapi, reaksi sekelompok masyarakat itu Segera mendapat penanganan dari pihak kepolisian. Kini, Gede Junaedi memastikan situasi di ponpes tersebut sudah Terjamin dan terkendali.

Mungkin Anda Menyukai