Kekeringan di Jateng Semakin Meluas

Kekeringan di Jateng Semakin Meluas
Kesulitan air bersih akibat kemarau di Grobogan, Jawa Tengah.(Dok. Antara)

KEKERINGAN di Jawa Tengah (Jateng) semakin meluas. Hingga saat ini terdata setidaknya ada 34.248 keluarga yang terdiri atas 113.931 jiwa, yang terdampak kekeringan di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Jumlah tersebut berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah per 21 Agustus 2024. Ratusan ribu warga tersebut tersebar di 24 kabupaten/kota, 96 kecamatan, dan 208 desa.

Hingga Agustus 2024, sebanyak 32 pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan dan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Baca juga : Kekeringan Semakin Parah di Jawa Tengah

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana meminta kepada semua bupati dan walikota di wilayahnya untuk mewaspadai kekeringan, mengingat sudah memasuki musim kemarau.

Cek Artikel:  Seekor Lumba Lumba Risso Tewas Terdampar di Pantai Pangandaran

Kewaspadaan itu perlu lebih ditingkatkan untuk daerah-daerah yang memiliki riwayat kebakaran lahan, hutan, dan tempat pembuangan akhir (TPA).

“Kami sudah lakukan rapat koordinasi dan terus memantau perkembangan di masing-masing kabupaten/kota. Kita juga mengevaluasi kejadian-kejadian tahun lalu, jangan sampai terjadi kembali seperti kebakaran di TPA,” kata Nana Sudjana saat ditemui di kantornya, Jumat, 23 /8.

Baca juga : Kekeringan Makin Meluas di Cilacap, 11.642 Jiwa Terdampak

Ia mengaku, akan terus menjalin koordinasi dengan bupati dan wali kota, terutama yang lokasi TPA-nya pernah terbakar.

Antisipasi kemarau dan kekeringan juga dilakukan dalam hal ketersediaan air dan pangan. Sejauh ini, Jawa Tengah sebagai penumpu pangan nasional telah mendapatkan bantuan pompanisasi dan irigasi perpompaan untuk lahan pertanian.

Cek Artikel:  25 Nusa Kecil di Bangka Belitung Diusulkan untuk Dihapus

Sejauh ini, lanjut Nana, memang sudah ada daerah yang menyatakan siaga kekeringan. Bahkan sudah ada daerah yang meminta suplai air bersih untuk masyarakat. Sebanyak 7.019.000 liter air bersih juga sudah disalurkan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.

Pemprov Jateng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng juga sudah melakukan pemetaan lokasi-lokasi rawan. Termasuk menyiagakan personel dan droping air bersih dengan koordinasi kabupaten/kota.

(Z-9)

 

Mungkin Anda Menyukai