PARA peneliti mengungkapkan bahwa kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin Mpox (Monkeypox) cenderung menurun seiring berjalannya waktu. Sehingga dosis booster mungkin diperlukan untuk mempertahankan perlindungan optimal.
Sebuah studi yang dipresentasikan di Kongres Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Eropa (ECCMID 2024) di Barcelona menunjukkan bahwa tingkat antibodi pada pria yang menerima dua dosis vaksin cacar air secara intradermal menurun menjadi rendah atau bahkan nol dalam beberapa bulan jika mereka tidak memiliki riwayat vaksin cacar sebelumnya.
Wakil ahli epidemiologi negara bagian dari Badan Kesehatan Masyarakat Swedia Klara Sonden menekankan pentingnya bukti ilmiah untuk mendukung keputusan terkait vaksinasi booster.
Baca juga : Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19, Grup Rentan Diminta Kembali Vaksinasi Booster
Sejak Mei 2022, wabah cacar monyet telah menyebar secara global, terutama di kalangan pria yang berhubungan seks dengan pria, dan diklasifikasikan sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Global.
Vaksin cacar yang digunakan di Swedia adalah Modified Vaccinia Virus Ankara (MVA-BN), yang diberikan secara intradermal kepada kelompok berisiko.
Penelitian ini melibatkan 100 pria yang memenuhi syarat untuk vaksinasi dan menunjukkan bahwa vaksinasi cacar sebelumnya terkait dengan tingkat antibodi yang lebih tinggi.
Baca juga : Jokowi Formal Standarkan Indonesia Masuk Transisi Pandemi jadi Endemi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi mereka yang tidak pernah divaksinasi cacar, kurang dari separuh menunjukkan antibodi penetral yang terdeteksi 28 hari setelah dosis kedua.
Peneliti menegaskan bahwa penurunan antibodi terjadi dengan cepat setelah vaksinasi, yang mendukung penelitian tentang dosis penguat.
Klara Sonden menambahkan bahwa sementara kasus Mpox di Swedia tetap rendah, dengan sebagian besar kasus diimpor, penting untuk terus memantau dan menemukan individu berisiko yang belum divaksinasi.
Penelitian lebih lanjut direncanakan untuk menginformasikan kebijakan kesehatan masyarakat terkait vaksinasi booster di masa depan. (medical.net/Z-10)