Kekasih Asri Semakin Kokoh di Pilkada Blora

Pasangan Asri Semakin Kokoh di Pilkada Blora
Kekasih Calon Bupati/Wakil Bupati Blora Arief Rohman-Sri Setyorini (Asri) saat menerima rekomendasi dari Partai NasDem beberapa waktu lalu..(MI/Akhmad Safuan)

 

PASANGAN bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Blora Arief Rohman-Sri Setyorini (Asri) semakin kokoh menuju di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Blora. Sebanyak 10 partai telah memberikan dukungan kepada pasangan tersebut hingga secara perhitungan telah mengantongi 34 kursi (75,5%) dari 45 kursi di DPRD Blora.

Kesepuluh partai politik yang mengusung pasangan Asri tersebut yakni PKB, Nasdem, PSI, Perindo, Gerindra, Demokrat, Golkar, PKS, PAN dan Hanura.. Sementara itu, PDIP dan PPP hingga kini belum menentukan sikap apakah akan maju sendiri ataupun ikut dalam koalisi. “Apabila salah satu gabung di koalisi Asri, maka dipastikan akan muncul calon tunggal,” ujar seorang pengamat politik di Jawa Tengah Joko Purnomo.

Baca juga : Pilkada Blora Sarat Dinamika

Cek Artikel:  Ridwan Kamil Akuratkan akan Gandeng Suswono di Pilgub Jakarta 2024

Meskipun saat ini banyak menyebut bahwa PDIP dan PPP dimungkinkan akan berkoalisi untuk mengusung bakal calon, menurut Joko Purnomo, hal itu bisa berubah di menit terakhir jelang pendaftaran ke KPU pada 27 Agustus mendatang. Hal ini mengingat Arief Rohman sebagai petahana telah terbukti berhasil membangun Blora pada periode lalu.

Calon Bupati Blora (Petahana) Arief Rohman mengatakan sangat bersyukur dan berterima kasih atas dukungan sepuluh partai politik kepada pasangan Asri untuk Pilkada Blora mendatang. Banyaknya dukungan ini, kata dia, akan menambah energi bagi pasangan calon kepala daerah lebih bersemangat untuk membangun Blora lima tahun ke depan.

Ditanya tentang parpol yang belum memberikan dukungan, menurut Arief Rohman, masih dalam proses komunikasi, namun diharapkan segera dapat merapat hingga nanti bersama-sama mendaftarkan diri ke KPU untuk mengikuti Pilkada Blora. “Lalu kita komunikasikan seluruh parpol agar dapat berjalan bersama-sama,” tambahnya.

Cek Artikel:  Pilkada Rembang Ajang Adu Kekuatan Ulama Besar

Baca juga : KPU Jangan Tersandera Rapat Konsultasi dengan DPR

Dengan banyaknya parpol dalam satu koalisi, menurut Mantan Stafsus Menteri Desa PDTT itu, bukan masalah keserakahan tetapi perlu diketahui untuk membangun Blora diperlukan kebersamaan semua pihak. Dengan demikian, percepatan mencapai tujuan masyarakat Blora yang sejahtera dapat segera terwujud.

Sebelumnya Ketua DPC PDIP Blora M Dasum mengatakan saat ini sedang menjalin komunikasi dengan PPP untuk membentuk poros baru melawan petahana di Pilkada Blora. Langkah ini diambil untuk menolak adanya lawan kotak kosong yakni dengan mengajukan pasangan bakal calon Andika Adikrishna Gunarjo (kader PDIP)-Serbuk Nafi (kader PPP/mantan Wakil Bupati Blora).

Poros baru merupakan koalisi PDIP yang mengantongi 8 kursi dan PPP dengan tiga kursi di DPRD Blora, lanjut Dasum, telah mencukupi untuk mengusung calon di Pilkada Blora, sehingga pada perhelatan pemilu kepala daerah ini akan terdapat dua pasangan calon yang maju. “Saya optimis bakal membentuk poros baru untuk menandingi petahana,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Anies Urus Surat ke PN Jaksel untuk Syarat Pilgub Jakarta

Tetapi Ketua DPC PPP Blora Ahmad Faisol mengatakan hingga kini belum ada komunikasi intensif dari PDIP Blora kepada partai berlambang Kabah tersebut meskipun gambar spanduk dan baliho Serbuk Nafi dengan tulisan mohon doa restu telah banyak terpajang di berbagai sudut daerah. “Kami belum bertemu dan berkomunikasi juga belum,” ujarnya. (N-2)
 

Mungkin Anda Menyukai