Kejar Sasaran Produksi 35 Juta Ton Beras di 2024, Kementan Lakukan Ini

Liputanindo.id JAKARTA –  Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) akan membangun sistem benih secara nasional guna mengejar Sasaran produksi sebesar 35 juta ton beras pada 2024.

“Kagak hanya makro dan mikro ,tapi juga didetailkan. Kemudian, Pak Dirjen TP (Tanaman Pangan), saya tugaskan Kepada tingkatkan produksi beras dari 31 menjadi 35 juta ton,” kata Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Baca Juga:
Kementan Minta Bulog Konsentrasi Serap Gabah dan Jagung Petani

Caranya, lanjut Arief, Bisa berkoordinasi dengan dirjen teknis lain seperti PSP (Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian) Kepada pupuk dan BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Mahluk Pertanian) Kepada penyuluh.

Cek Artikel:  Nusantara InnoVision Center PLN NP Solusi Operasi Pembangkit Terintegrasi Secara Digital

Arief menuturkan Sasaran produksi Kementerian Pertanian akan ditingkatkan dari yang tadinya 31 juta ton menjadi 35 juta ton. Baginya, Sasaran beras tersebut Bisa tercapai, apabila Sekalian pihak membangun kebersamaan.

Ia pun mengajak para kepala dinas pertanian se-Indonesia Kepada segera mempersiapkan gerakan percepatan tanam El Nino, terutama yang berkaitan dengan persiapan benih unggul, ketersediaan pupuk, dan kesiapan para penyuluh.

“Gerakan nasional (percepatan tanam) El Nino dengan Sasaran 500 ribu hektare harus kita jalankan sebaik mungkin. Saya minta tolong sebulan ini kita mempersiapkan semuanya, sehingga minggu depan Kagak Terdapat Tengah keluhan petani mengenai benih dan pupuk karena tugas kita Sekalian mempersiapkannya dengan Bagus,” ucapnya.

Cek Artikel:  Lampu Kuning Pelemahan Ekonomi Terjadi sejak 2023, Pemerintah Telat Mengantisipasi

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan Demi ini pihaknya tengah melakukan konsolidasi dengan berbagai para pemangku kepentingan.

Salah satunya, adalah pemetaan lahan tidur di daerah-daerah yang selama ini belum tergarap maksimal, serta penyediaan sarana dan prasarana penunjang pertanian lainnya.

“Kami tengah intensifkan program Serempak ditjen teknis seperti PSP dari sisi pupuk, alsin, air, asuransi, KUR serta BPPSDMP Kepada penyuluhnya,” tuturnya.

Suwandi juga menjelaskan pihaknya juga tengah gencar mempersiapkan percepatan tanam di tengah El Nino. Dia memaparkan bahwa setidaknya Terdapat sembilan aksi guna merealisasikan hal tersebut.

Di antaranya gerakan kejar tanam, meningkatkan IP (indeks pertanaman) dan produktivitas berdasarkan pemetaan Daerah kekeringan.

Cek Artikel:  Cadangan Devisa RI di Desember 2023 Naik Menjadi 146,4 Miliar Dolar AS

Kemudian, perluasan areal tanam padi bagi kabupaten potensial ditanam Demi musim kering dengan saprodi, pompa dan sumur, juga benih sebagai kompensasi terkena dan puso iklim ekstrim, Daerah pasang surut, rawa lebak, lahan Hampa, dan kabupaten/kota agar segera CPCL.

“Kami juga mengusung pertanian presisi skala ekonomi, polygon dashboard TIK, saprodi Akurat, alsin hulu-hilir, drone, ramah lingkungan, efisiensi biaya input melalui pemanfaatan pupuk organik, Hidup, pestisida nabati, elisitor biosaka, plant growth promoting rhizobacter (PGPR) dan lainnya,” beber Suwandi.(HAP)

 

Baca Juga:
Produksi Beras Nasional Turun 440 Ribu Ton, BPS Ungkap Penyebabnya

 

Mungkin Anda Menyukai