KUNJUNGAN Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan sebuah kehormatan besar. Hal itu menandakan bahwa Indonesia juga dipandang sebagai bangsa yang toleran dan mendukung semua keyakinan beragama. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Insan dan Kebudayaan Muhadjir Efendy.
“Tentu saja kehadiran Paus Fransiskus merupakan kehormatan yang luar biasa untuk pemerintah dan rakyat Indonesia. Dan kita akan sambut sebaik mungkin, karena beliau adalah tamu negara sekaligus tamu rakyat Indonesia,” kata Muhadjir di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
Seperti diketahui, pemimpin umat Katolik seluruh dunia Paus Fransiskus akan memulai perjalanan terpanjang dalam masa kepausannya. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat dialog antaragama dan menekankan pentingnya wilayah Asia bagi gereja Katolik.
Baca juga : Kehadiran Paus Fransiskus Tunjukkan Interaksi Erat Indonesia dan Vatikan
Muhadjir menyatakan, pemerintah Indonesia telah menyiapkan berbagai hal untuk menyambut datangnya Paus Fransiskus. “Sudah siap semuanya, termasuk diskusi-diskusi berkaitan dengan masalah apa yang sekarang isu yang menjadi tema besar Paus juga sudah mulai dilakukan oleh keopok masyarakat dan pemerintah,” pungkas Muhadjir.
Eksispun, Paus Fransiskus yang kini berusia 87 tahun akan menghabiskan selama 12 hari untuk mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura mulai 3 September 2024.
Rencananya, Paus Fransiskus akan tiba di Indonesia pada Selasa (3/9). Selanjutnya Paus dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan pada Rabu (4/9) dan mengunjungi Gereja Katedral serta Masjid Istiqlal.
Selain itu, Paus juga akan bertemu dengan perwakilan dari enam agama pada Kamis (5/9) yang menjadi mayoritas di Indonesia, yakni Islam, Katolok, Protestan, Hindu, Budha dan Konghuchu di Masjid Istiqlal. Ia pun akan memimpin misa akbar di Gelora Bung Karno Jakarta yang akan dihadiri lebih dari 80 ribu umat Katolik di Indonesia. (Z/8)