Kebudayaan Berperan Krusial Figurkan Kedaulatan Pangan Capekl

Kebudayaan Berperan Penting Wujudkan Kedaulatan Pangan Lokal
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid (kiri)(ANTARA/DARRYL RAMADHAN)

DIREKTUR Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Hilmar Farid, menekankan bahwa kebudayaan memegang peranan penting dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan.

“Pangan lokal bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan, tetapi juga soal identitas dan kebanggaan. Dengan memahami dan memanfaatkan bahan pangan lokal, kita sebenarnya sedang memperkuat kedaulatan pangan kita,” ujar Hilmar dalam keterangannya pada Minggu (14/9).

Hilmar menilai penting bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda untuk memahami bahwa kedaulatan pangan bukan hanya tentang produksi dan konsumsi, tetapi juga tentang menjaga identitas.

Baca juga : FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan

“Ketika mereka bangga dengan kekayaan pangan lokal dan mampu memanfaatkannya dengan bijak, kita bukan hanya menjaga ekosistem, tetapi juga membangun kemandirian yang berkelanjutan untuk masa depan,” katanya.

Cek Artikel:  Bervariasi, Ini Dia Pangan Pokok dari Berbagai Negara

Hilmar menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Alor untuk melaksanakan program Sekolah Lapang Kearifan Capekl (SLKL) di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini bertujuan untuk menginventarisasi dan mendokumentasikan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang ada di wilayah tersebut.

“Melalui program SLKL ini, 10 OPK tercatat keberadaannya dan telah melalui tahap kurasi. Hasil temu kenali mencatat total 582 data terkait OPK di Kabupaten Alor,” ujarnya.

Baca juga : Pangan dan Kearifan Capekl

Data tersebut lanjut Hilmar, mencakup berbagai aspek kebudayaan, di antaranya manuskrip tentang sejarah, tradisi lisan, pengetahuan tradisional, pangan lokal, permainan tradisional, teknologi tradisional, bahasa, dan pengetahuan tradisional yang berkaitan dengan sistem pangan lokal. Berdasarkan hasil program temu kenali SLKL, disimpulkan bahwa pangan lokal adalah sebuah identitas dan sekaligus budaya masyarakat di Kabupaten Alor.

Cek Artikel:  Prevalensi Stroke di Indonesia serta RS Rujukan Buat Penderita Stroke

Sejalan dengan program makan bergizi gratis yang menjadi program unggulan pemerintahan ke depan dan adanya, Hilmar juga mengajak para siswa mengikuti makan bersama dengan berbagai sajian makanan lokal, yang diharapkan dapat membangkitkan kebanggaan mereka terhadap kekayaan pangan lokal.

Dalam rangkaian program ini, diselenggarakan diskusi terpumpun yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk orang tua, perangkat sekolah, perangkat desa, dan para ahli pangan. Berbagai topik diskusi membahas bagaimana pemanfaatan bahan pangan lokal dapat dioptimalkan serta mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat dan pengolahan pangan lokal.

Baca juga : Kementan Gandeng Perguruan Tinggi Gelorakan Kearifan Pangan Capekl

Selain itu, pada sesi yang dipandu oleh fasilitator dari Komunitas Finbargo—sebuah komunitas yang selama ini berfokus pada isu pangan sehat di NTT, para peserta diajak memahami pentingnya mengkonsumsi pangan lokal. Peserta diskusi juga diperkenalkan modul yang memuat informasi tentang kebutuhan konsumsi keluarga, menu sehat, serta keragaman bahan pangan lokal.

Cek Artikel:  Pemerintah Dianggap Minim Berikan Keberpihakan pada Petani Tembakau

”Selain menyasar masyarakat umum, rangkaian program SLKL ini juga menargetkan generasi muda, salah satunya siswa-siswi sekolah dasar. Siswa kelas 5 dan 6 SDN Hombol, Kabupaten Alor, mendapat pengenalan dan pembelajaran tentang makanan sehat berbasis pangan lokal melalui kegiatan makan sehat pangan lokal,” tandas Hilmar.

Kegiatan makan sehat pangan lokal ini juga dihadiri oleh Pj Gubernur Nusa Tenggara Timur, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Eksist, Pj Bupati Alor, dan serta kepala dinas terkait. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai