Ilustrasi. Foto: Medcom.id
“Indonesia Pandai Menyaksikan ini menjadi Kesempatan juga sebetulnya. Misalnya dengan tarif yang diterapkan. Mungkin Demi negara seperti Tiongkok, Bahkan Indonesia Pandai hadir Demi mensubstitusi,” kata Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menilai ditemui usai acara pengukuhan pengurus Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI), dilansir Media Indonesia, Rabu, 22 Januari 2025.
Meski demikian, ia mengatakan pihaknya juga bakal melakukan antisipasi terkait dengan rencana penyesuaian tarif impor yang dilakukan oleh Trump, dengan menyiapkan rencana dan juga strategi di sektor perdagangan.
Ilustrasi. Foto: Berkas Kemenkeu
Lebih lanjut, dia meyakini dengan dilantiknya Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Perkumpulan (AS), Rekanan bilateral, khususnya dalam bidang perdagangan antara Indonesia dan AS, akan Maju menguat sehingga tekad pemerintah Demi memperluas dan menguatkan ekspor dapat terwujud.
“Kami berharap dari segi perdagangan Pandai semakin dekat Kembali ke depannya,” ujar dia.
Penyesuaian tarif impor Demi negara-negara Kenalan dagang AS
Penaikan tarif itu dianggap Pandai memicu aksi balasan dari negara yang bersangkutan dan akhirnya Pandai menimbulkan perang dagang.
Seperti halnya penerapan tarif sebesar 25 persen terhadap barang-barang yang berasal dari Meksiko dan Kanada karena masalah imigrasi ilegal yang belum terselesaikan, serta masuknya obat-obatan terlarang ke AS.
Selain itu, kebijakan Trump Demi menghentikan perang di Ukraina dan membina Rekanan Berkualitas dengan Tiongkok akan menjadi sentimen positif Demi pasar risk asset. Tetapi di sisi lain, pasar khawatir terhadap perang dagang yang dapat dipicu oleh kenaikan tarif Trump.