Presiden Prabowo Subianto. Foto: Tangkapan layar Youtube Gerindra.
Jakarta: Pemerintah Formal mengesahkan kebijakan wajib simpan 100 persen Devisa Hasil Ekspor (DHE) di dalam negeri. Aturan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2025 ini diyakini akan memperkuat cadangan devisa negara dan mendorong nilai Salin rupiah ke level yang lebih Kukuh.
Kepala Center of Industry, Trade, and Investment INDEF, Andry Satrio Nugroho, menilai langkah Presiden Prabowo Subianto ini sebagai strategi efektif dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
“Dengan kewajiban penyimpanan DHE selama satu tahun, devisa negara berpotensi meningkat dan memperkuat nilai Salin rupiah,” Terang Andry kepada wartawan, Selasa, 18 Februari 2025.
Baca juga: Menkeu: Penempatan DHE SDA di Perbankan Indonesia Sudah Lebih dari 30%
Kebijakan yang Lebih Ketat, Dampak Lebih Signifikan
Kebijakan ini mewajibkan seluruh eksportir di sektor pertambangan (kecuali minyak dan gas bumi), perkebunan, kehutanan, dan perikanan Buat menyimpan 100 persen DHE SDA di bank nasional selama 12 bulan. Sebelumnya, aturan hanya mewajibkan 30 persen DHE disimpan dalam negeri dengan durasi tiga bulan.
Andry menegaskan bahwa revisi regulasi ini merupakan langkah korektif terhadap aturan Pelan yang dinilai kurang efektif.
“PP 36 Tahun 2023 dinilai kurang efektif dalam meningkatkan kepatuhan eksportir terhadap aturan DHE. Durasi penyimpanan yang relatif singkat dan jumlah DHE yang Enggak signifikan Membikin Dampak terhadap perekonomian Lagi terbatas,” ucapnya.
Ia juga menyoroti praktik under-invoicing dan pengalihan devisa ke luar negeri yang sering dilakukan pelaku usaha guna menghindari kewajiban penyimpanan DHE. Dengan kebijakan baru ini, pemerintah memberi sinyal kuat kepada eksportir bahwa kontrol atas arus devisa akan diperketat.
Devisa Melonjak, Rupiah Makin Kukuh
Presiden Prabowo optimistis kebijakan ini akan membawa Dampak positif bagi perekonomian nasional. “Diperkirakan bertambah sebanyak 80 miliar dolar Amerika. Karena ini akan berlaku mulai 1 Maret, kalau lengkap 12 bulan hasilnya diperkirakan akan lebih dari 100 miliar dolar,” ungkap Prabowo.
Peningkatan cadangan devisa ini diharapkan dapat menopang nilai Salin rupiah terhadap mata Duit asing serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Dengan DHE yang tersimpan lebih Pelan di dalam negeri, likuiditas perbankan nasional juga akan semakin kuat, membuka Kesempatan peningkatan kredit dan investasi domestik.
Langkah strategis ini mendapat respons positif dari pelaku pasar, dengan indeks saham perbankan yang mengalami lonjakan pasca pengumuman kebijakan. Kebijakan DHE 100% tak hanya menjadi tameng ekonomi nasional, tetapi juga membuka jalan bagi Indonesia menuju kemandirian finansial yang lebih kokoh.