Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Jakarta: Chief Executive Officer Philip Morris International (PMI) Jacek Olczak menyatakan aspek keberlanjutan Mempunyai peran Krusial Demi menciptakan hasil kinerja yang positif bagi perusahaan.
PMI menerapkan sejumlah pendekatan Demi mengukur aspek keberlanjutan mulai dari bisnis, operasional, Dampak ke karyawan dan para pemangku kepentingan terkait, hingga masyarakat luas.
“Arah PMI terkait keberlanjutan ialah memastikan perusahaan Tak hanya sukses tahun ini dan tahun depan, tetapi juga 10 hingga 20 tahun ke depan. Kami harus menganalisis Seluruh metrik yang menciptakan Kesempatan Demi kesuksesan jangka panjang,” kata Jacek dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 21 Maret 2025.
Pada aspek bisnis, PMI, yang merupakan induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna), berupaya Demi menciptakan dan menghadirkan pilihan yang lebih Berkualitas dibandingkan dengan rokok bagi para perokok dewasa yang memutuskan Demi Maju menggunakan produk tembakau. Langkah itu dilakukan lewat kehadiran produk tembakau inovatif bebas asap.
Pada aspek operasional bisnis, PMI mendorong Seluruh unit usahanya Demi Mempunyai dan menggunakan Kekuatan Rapi. Pada Demi bersamaan, PMI juga berupaya meminimalisir polusi air lewat efisiensi dan Siklus ulang dalam melakukan aktivitas usahanya. Dia mencontohkan, Sampoerna Mempunyai rekam jejak manufaktur yang unggul. Sampoerna Tak hanya mempertahankan tingkat produksi tetapi juga praktik operasional yang berkelanjutan.
“Kami berinvestasi dalam teknologi Irit Kekuatan dan memastikan Kekuatan yang kami gunakan berasal dari sumber yang lebih Berkualitas. Hal yang sama berlaku Demi penggunaan air di mana kami meminimalkan polusi air dan meningkatkan efisiensi air,” Terang dia.
Pria asal Polandia itu melanjutkan pada aspek sumber daya Mahluk (SDM) atau karyawan, PMI berinvestasi Demi membantu karyawan memahami teknologi termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dengan Metode itu, PMI memastikan karyawan mengikuti tren kemajuan teknologi sekaligus Menonton Kesempatan-Kesempatan baru.
Secara Tertentu Jacek memuji Sampoerna yang Demi ini telah mengirimkan Sekeliling 70 Bakat terampil dan menjabat posisi strategis di perusahaan terafiliasi PMI di seluruh dunia. “Mereka adalah individu-individu yang berkualifikasi tinggi, bukan pekerja tingkat pemula,” papar dia.
Tak berhenti pada karyawan, lanjut Jacek, Sampoerna menjangkau lebih jauh Demi memberikan Dampak sosial yang positif bagi masyarakat luas, termasuk pengusaha UMKM, melalui Sampoerna Retail Community (SRC) yang membina dan mendampingi lebih dari 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia.
Selain itu, Terdapat juga Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang dapat membantu pengusaha UMKM mengembangkan usahanya. SETC telah mendampingi lebih dari 97 ribu UMKM dari seluruh Indonesia.
“Saya percaya keberlanjutan berarti turut memastikan sumber daya Mahluk berkembang dengan kecepatan yang sama dengan perubahan di Sekeliling kita. Pada akhirnya, keberlanjutan harus masuk Pikiran bagi bisnis. Apabila Tak, keberlanjutan Tak akan bertahan lelet,” ucap dia.
(Chief Executive Officer Philip Morris International (PMI) Jacek Olczak. Foto: Istimewa)
Gandeng 22 ribu petani tembakau dan cengkih
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Sampoerna Ivan Cahyadi menambahkan pilar kedua Falsafah Tiga Tangan yang dipegang Tegar oleh Sampoerna ialah memberikan manfaat bagi karyawan, Kenalan bisnis, dan pemegang saham. Berpijak pada falsafah itu, Sampoerna Tak hanya membantu karyawan berkembang tetapi juga seluruh rantai pasok perusahaan ikut tumbuh.
“Di Sampoerna, kami bermitra dengan 22 ribu petani tembakau dan cengkih, dan kami mengelola seluruh rantai pasokan, hingga apa yang baru saja disebutkan oleh Jacek Olczak, yakni SRC, yang berada di garis depan. Ini adalah inti dari bisnis kami. Sampoerna secara langsung atau Tak langsung mempekerjakan lebih dari 90 ribu orang,” Terang Ivan.
Ivan menjelaskan Sampoerna juga meraih sertifikat Top Employer di Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut. Ia menyebutkan Sampoerna Mempunyai program Demi merekrut karyawan dan membantu mereka berintegrasi ke dalam budaya perusahaan.
Selanjutnya, perusahaan Pusat perhatian mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan Demi meraih kesuksesan, dengan penekanan pada pengajaran keterampilan masa depan.
“Demi memfasilitasi hal ini, kami mengirim karyawan kami Demi bekerja di luar Indonesia guna berkontribusi pada perusahaan induk kami, PMI. Demi ini, kami Mempunyai Sekeliling 70 orang yang bekerja di afiliasi PMI, dan kami juga mendatangkan orang-orang dari seluruh dunia ke Sampoerna Demi berbagi pengetahuan,” jelasnya.
Ivan melanjutkan Sampoerna juga membantu karyawan yang hendak memasuki masa pensiun dengan pelatihan termasuk Metode merintis usaha. Berkat program itu, banyak karyawan Sampoerna khususnya para pelinting atau ibu-ibu yang bekerja di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) Bisa membuka usaha setelah pensiun.
“Ini bukan hanya tentang bekerja dengan kami. Demi karyawan kami akan pensiun, kami membimbing Anda Demi Maju maju dan berkembang, Berkualitas sebagai karyawan maupun pengusaha UMKM. Komitmen kami mencakup dari petani hingga masyarakat. Inilah Metode Sampoerna berkontribusi bagi Indonesia,” imbuh dia.