Kebakaran Hutan Amazon Asap Beracun Selubungi Kota Tebesar di Brasil

Kebakaran Hutan Amazon: Asap Beracun Selubungi Kota Tebesar di Brasil
Lahan yang terbakar di sepanjang jalan setelah kebakaran hutan di Riberaio Preto, Negara Bagian Sao Paulo, Brasil, 27 Agustus.(Bloomberg)

KEPULAN asap tebal dari kebakaran hutan di hutan hujan Amazon menyebar ke berbagai area di Brasil, menuju Sao Paulo dan mungkin menjalar ke negara tetangga, Argentina dan Paraguay.

Tercatat sebanyak 28.697 kebakaran yang dilaporkan di wilayah Amazon pada Agustus, 38% lebih tinggi dari rata-rata 10 tahun, kata WWF-Brasil, mengutip data dari National Institute for Space Research yang dikenal sebagai Inpe. Jumlahnya melebihi 50.000 dalam setahun hingga 27 Agustus, yang merupakan jumlah terbanyak sejak 2010, katanya, seperti dilansir Bloomberg, Minggu (1/9) waktu setempat.

Partikel beracun telah mencekik Ibu Kota Brasilia dalam beberapa hari terakhir dan sekarang telah menyebar ke Sao Paulo, pusat keuangan negara itu dan kota terbesar di Amerika Latin. Kebakaran dilaporkan terjadi di lahan basah Pantanal dan di seluruh pedesaan Negara Bagian Sao Paulo.

Cek Artikel:  Pengunjuk Rasa Israel Blokade Jalan Tuntut Netanyahu

Baca juga : Hutan Amazon Dilanda Kekeringan Ekstrem, Brasil Lumrahkan Keadaan Darurat

Kebakaran juga turut melanda ladang-ladang tebu di Brasil. Mengingat Brasil merupakan eksportir gula terbesar di dunia, akan berdampak pada pasokan pemanis global, termasuk Indonesia selaku importir gula terbesar di dunia. Sebagai informasi, Brasil adalah pemasok gula terbesar kedua setelah Thailand bagi Indonesia, menurut data Badan Pusat Statitistik (BPS).

Kali ini adalah tahun kedua berturut-turut kekeringan ekstrem di Brasil dan cuaca kering dan panas telah menciptakan kondisi ideal kebakaran hutan menyebar ke wilayah yang luas. Sebagian besar telah dipicu oleh petani dan peternak yang sengaja membakar hutan untuk membuat padang rumput, menurut Rafael Franca, seorang profesor iklim di Universitas Brasilia.

Tak ada tanda-tanda kemajuan perbaikan di lapangan karena musim hujan diperkirakan baru akan dimulai pada Oktober, yang berarti kondisi bulan ini mungkin akan lebih buruk. “Situasinya serius,” kata Franca, seraya menambahkan bahwa bulan-bulan berikutnya akan sangat kritis. “Satu-satunya mekanisme yang efektif untuk menghilangkan semua asap ini adalah hujan, hanya hujan.”

Cek Artikel:  Kebakaran di California Ancam Puluhan Ribu Rumah

Baca juga : Karhutla di Desa Pedauran Sebangau Kalteng Belum Juga Padam

Kurang Lebih 167 kotamadya di Brasil telah mengumumkan keadaan darurat akibat kebakaran. Institut Meteorologi Nasional, yang dikenal sebagai Inmet, juga telah mengeluarkan peringatan risiko karena sebagian besar negara bagian federal memiliki tingkat kelembapan yang sangat rendah.

Suhu mencapai 35 derajat Celsius dan angin kencang berkecepatan 60 kilometer per jam (37 mil per jam) diperkirakan terjadi di Negara Bagian Sao Paulo akhir pekan ini, menurut catatan dari Pusat Manajemen Darurat Pertahanan Sipil Sao Paulo.

Kadar karbon dioksida yang lebih tinggi meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Asap tebal dapat mengurangi jarak pandang, yang memengaruhi lalu lintas jalan raya dan operasional bandara.

Cek Artikel:  Cuaca Ekstrem Padamkan Listrik di Australia Telan Korban Jiwa

Baca juga : Forestra 2024, dari Orkestra Hutan hingga Upaya Pelestarian Lingkungan

Menurut Maria Clara Sassaki, spesialis cuaca di Tempo OK, konsultan meteorologi di Sao Paulo, asap saat ini bergerak ke selatan menuju Negara Bagian Rio Grande do Sul. Asap dapat mencapai Paraguay dan Argentina, kata Alexandre Nascimento, mitra di Nottus, konsultan cuaca.

“Kebakaran ini serius dan menunjukkan bahwa ada area yang luas yang hancur,” kata Sassaki. “Gugusan asap yang datang dari utara mungkin bertemu dengan awan asap lainnya dalam perjalanan, sehingga meningkatkan konsentrasi polutan lebih besar lagi.”

 

Mungkin Anda Menyukai