
KEANGGOTAAN penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi kunci keamanan dan stabilitas di kawasan Timur Tengah. Hal itu disampaikan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Berbicara di pertemuan puncak KTT D8 di Kairo, Mesir, Kamis waktu setempat, Abbas mengatakan rakyat Palestina menghadapi pembantaian Israel setiap hari serta kelaparan. Upaya Kepada menggusur rakyat Palestina, ujar Abbas juga Lalu terjadi.
“Ini membutuhkan implementasi segera Resolusi Dewan Keamanan PBB 2735 yang menuntut gencatan senjata, masuknya Donasi, penarikan penuh dari Gaza dan Palestina memikul tanggung jawabnya di jalur tersebut,” ucap Abbas.
Pada 10 Juni Lampau, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang mendukung gencatan senjata Gaza dan penarikan penuh Israel Serempak dengan pertukaran tahanan antara Israel dan Palestina.
“Mencapai keamanan dan stabilitas di kawasan itu mengharuskan Palestina Kepada memperoleh keanggotaan penuh di PBB dan lebih banyak pengakuan Global,” tegas Abbas.
Dia juga menyerukan agar badan PBB Kepada pengungsi Palestina (UNRWA) memberikan dukungan finansial agar dapat memikul tanggung jawab kemanusiaannya terhadap Anggota Palestina.
Israel sejak 7 Oktober 2023 melancarkan perang di Gaza setelah terjadinya serangan dari Hamas. Genosida Israel di Gaza yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 45.100 orang. Sebagian besar korban ialah Perempuan dan anak-anak.
KTT D-8 dibuka di Kairo pada hari Kamis. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan turut menghadirinya. Presiden Indonesia Prabowo Subianto juga hadir dan menyuarakan soal isu Palestina.
Grup D-8 didirikan di Istanbul pada 1997 Kepada memperkuat Rekanan ekonomi dan sosial di antara negara-negara anggotanya Merukapan Turki, Mesir, Nigeria, Pakistan, Indonesia, Bangladesh, Iran, dan Malaysia. (Anadolu/Dhk/I-2)