
MODERNISASI pengelolaan kereta api yang kontinyu Ketika ini merupakan tuntutan pembangunan yang urgen sifatnya. Bukan semata demi kemajuan bidang transportasi di suatu kawasan, tetapi demi menghadapi tantangan konektifitas sosial dan budaya urban beserta Pengaruh-Pengaruh yang ditimbulkannya.
Kurang lebih, itulah benang merah yang dapat saya tangkap dalam kunjungan ke Eropa baru-baru ini. Selama enam hari (24-30 Juli 2023) saya mengikuti benchmarking kereta api ke Prancis, Roma, dan Spanyol Berbarengan rombongan dewan komisaris Kereta Api Indonesia.
Baca juga: Presiden Sebut Kereta Segera Jakarta-Bandung akan Diresmikan September
Kunjungan ini bertujuan Demi Menonton, merasakan dan membandingkan layanan, pengelolaan dan modernisasi prasarana dan sarana di beberapa negara tersebut. Harapannya tentu dapat menjadi basis Pengkajian demi memperkuat dan meningkatkan layanan Kereta Api Indonesia. Dapat saya tambahkan, kunjungan itu sangat berkontribusi meningkatkan kesadaran tentang betapa vital dan strategisnya peran perkeretaapian dalam proses kohesi sosial dan budaya di masa kini dan masa depan.
Itu Apabila berkaca dari eksistensi perkeretaapian di Eropa modern yang menjadikan transportasi kereta api sebagai tulang punggung bagi daya saing ekonomi dengan Langkah memperkuat sistem konektivitas regionalnya. Dengan sistem konekivitas yang terelasi antar negara-negara di Eropa, infrastruktur yang Lanjut dipercanggih, visi serta Sasaran pembangunan yang Lanjut diperbarui, kereta api langgeng sebagai transportasi favorit masyarakat Eropa dari masa ke masa.
Situasi itu sekaligus menggambarkan pula Kepribadian modernisasi Eropa yang berlandaskan pada efisiensi dan cita-cita kemasyarakatan yang kohesif. Dikatakan efisien, karena kereta api merupakan sarana transportasi massal yang jauh lebih Irit dari sarana model lain, Mempunyai keterjangkauan yang luas dan akibat perkembangan tekhnologi – juga ramah lingkungan.
Dikatakan kohesi, karena melalui pembangunan sistem railways yang jangkauannya regional, negara-negara di Eropa menyadari Kesempatan Demi mengembangkan ikatan regional yang mapan dalam Interaksi yang lebih luas antar sesama negara Eropa di berbagai sektor.
Tak salah, bila Eropa Ketika ini Pusat perhatian mempromosikan visi kereta sebagai sarana Primer “connecting peoples”nya. Selaku penggerak yang Terjamin dan ramah lingkungan ke masa depan melalui Slogan “green railway” atau :kereta hijau”. Apabila kita runut berdasar penjabaran di platform Sustainable Land Use Sector (UIC), upaya semacam itu mencakup pencanggihan pengembangan, perluasan dan revitalisasi kereta api sebagi solusi tekanan lingkungan, sosial dan budaya.
Secara Tertentu, wawasan keanekaragam Biologi telah menjadi prioritas baru dalam pengelolaan railways mencakup pengelolaan vegetasi, keanekaragaman Biologi, dan kondisi tanah dan kualitas air. Lewat, bagaimana visi semacam itu juga dapat menjadi landasan dalam proses modernisasi kereta api Indonesia, merupakan tantangan tersendiri.
Ketika ini kereta api kita, telah mengalami transformasi yang cukup signifikan dalam berbagai aspek. Utamanya dalam bidang pelayanan dan modernisasi moda seperti KRL. Sekalipun kereta model high-railway baru saja dimulai ( dengan kapasitas jalur sejauh 142,3 km), secara Niscaya Indonesia telah memantapkan langkah menuju sistem perkeretaapian berstandar Dunia.
Apa yang dibutuhkan Demi mencapai cita-cita semacam itu adalah regulasi yang mapan, yang mencerminkan ambisi total negara Demi mendukung keberlanjutan modernisasi perkeretaapian.
Dalam Obrolan dengan jajaran pimpinan perusahaan kereta api Prancis (Société nationale des chemins de fer français atau
SNCF), Unsur ambisi negara itulah yang menjadi tekanan. Karena berdasar pada hasil penelitian, antara lain yang telah dipublikasikan oleh badan perkeretaapian Dunia (UIC), setiap cita-cita Demi mewujudkan pencanggihan sarana dan prasarana kereta api di kawasan regional, Enggak mungkin tanpa dukungan penuh negara-negara. Prancis telah menjadi negara yang memimpin dalam hal ini, di Eropa.
Menurut Ms, Anne Rolland, Coordinator for International Affairs Directorate International Group dan Mr. Guilaume Foeillet yang merupakan Project Manager of Security Group di SNCF, pada tahun 2036, Prancis akan mengoperasikan kereta api double cabin yang berkecepatan tinggi. Adapun tipe kereta Segera tersebut adalah kereta TGV, kereta peluru berkecepatan tinggi yang Ketika ini telah digunakan di Prancis. Ia memaparkan, pemerintah Prancis menanggung sepenuhnya utang terkait dengan pembangunan kereta Segera pada masa awalnya.

